Radang tenggorok sering terjadi pada anak usia balita karena pada masa itu anak sering memasukkan apapun ke mulutnya. selain itu daya tahan tubuh mereka juga masih belum sesempurna orang dewasa jadi lebih mudah terserang infeksi saluran pernafasan.
Radang tenggorokan dapat disebabkan oleh bakteri maupun virus. tetapi untuk membedakannya secara pasti harus dilakukan uji laboratorium yang di Indonesia masih sangat jarang dilakukan karena tidak praktis.
Gejala radang tenggorokan tidak berdiri sendiri. Biasanya disertai gejala lain, seperti batuk, pilek, demam, muntah, kadang juga diare yang biasanya didiagnosis dengan common cold.
awal radang tenggorokan biasanya karena virus. ditandai dengan demam tinggi, nyeri telan (pada anak balita mereka tidak mau makan/minum, rewel), pilek encer, batuk tidak berdahak. apabila daya tahan tubuh anak tidak bagus (asupan makanan kurang, kurang minum, kurang istirahat) beberapa hari kemudian gejala tersebut dapat diperberat oleh infeksi bakteri (nyeri telan menghilang tetapi tenggorokan masih berwarna merah, ingus hijau kental, batuk berdahak, demam tidak terlalau tinggi). ketika muncul gejala ini anak ibu harus diberi antibiotik yang harus dihabiskan.
kemungkinan lain anak ibu sering menderita radang tenggorokan adalah karena amandelnya besar. coba ibu konsultasi denga dokter THT untuk memastikan ukuran amandel anak ibu. amandel yang besar membuat anak ibu lebih rentan mengalami radang tenggorokan. untuk penjelasan lebih lanjut tentang amandel sebaiknya ibu tanyakan pada dokter THT sewaktu memriksakan anak ibu.
antibiotik atau obat bisa diberikan jika memang ada indikasi dan tidak menyebabkan amandelnya bertambah besar. Yang penting adalah ibu harus menjaga asupan makanan yang dikonsumsi anak ibu. berikan makanan sehat, sayur dan buah tiap hari, hindari makan jajanan yang tidak sehat, minum berpengawet, snack yang banyak beredar di pasaran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar