Sabtu, 16 Mei 2009

Hindari sejak dini Kanker Leher Rahim atau kanker servik

Tentu anda sudah tak asing lagi dengan istilah kanker servik (Cervical Cancer), atau kanker pada leher rahim. Benar, sesuai dengan namanya, kanker leher rahim adalah kanker yang terjadi pada servik uterus, suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim yang terletak antara rahim (uterus) dengan liang senggama (vagina). Kanker ini biasanya terjadi pada wanita yang telah berumur, tetapi bukti statistik menunjukan bahwa kanker leher rahim dapat juga menyerang wanita yang berumur antara 20 sampai 30 tahun.
Memang istilah "kanker" sendiri sudah pasti memberi kesan menakutkan dan menyeramkan. Laksana seorang terpidana menerima hukuman mati.

Bagaimana pula dengan kanker leher rahim?
Apakah juga sama menakutkannya dengan beberapa kanker lainnya?
Menurut para ahli kanker, kanker leher rahim adalah salah satu jenis kanker yang paling dapat dicegah dan paling dapat disembuhkan dari semua kasus kanker. Tetapi, biarpun demikian, di wilayah Australia barat saja, tercatat sebanyak 85 orang wanita didiagnosa positif terhadap kanker leher rahim setiap tahun. Dan pada tahun 1993 saja, 40 wanita telah tewas menjadi korban keganasan kanker ini.

Bagaimanakah kanker leher rahim terjadi?
Layaknya semua kanker, kanker leher rahim terjadi ditandai dengan adanya pertumbuhan sel-sel pada leher rahim yang tidak lazim (abnormal). Tetapi sebelum sel-sel tersebut menjadi sel-sel kanker, terjadi beberapa perubahan yang dialami oleh sel-sel tersebut. Perubahan sel-sel tersebut biasanya memakan waktu sampai bertahun-tahun sebelum sel-sel tadi berubah menjadi sel-sel kanker. Selama jeda tersebut, pengobatan yang tepat akan segera dapat menghentikan sel-sel yang abnormal tersebut sebelum berubah menjadi sel kanker. Sel-sel yang abnormal tersebut dapat dideteksi kehadirannya dengan suatu test yang disebut "Pap smear test", sehingga semakin dini sel-sel abnormal tadi terdeteksi, semakin rendahlah resiko seseorang menderita kanker leher rahim.
Memang Pap smear test adalah suatu test yang aman dan murah dan telah dipakai bertahun-tahun lamanya untuk mendeteksi kelainan-kelainan yang terjadi pada sel-sel leher rahim. Test ini ditemukan pertama kali oleh Dr. George Papanicolou, sehingga dinamakan Pap smear test. Pap smear test adalah suatu metode pemeriksaan sel-sel yang diambil dari leher rahim dan kemudian diperiksa di bawah mikroskop untuk melihat perubahan-perubahan yang terjadi dari sel tersebut. Perubahan sel-sel leher rahim yang terdeteksi secara dini akan memungkinkan beberapa tindakan pengobatan diambil sebelum sel-sel tersebut dapat berkembang menjadi sel kanker.
Test ini hanya memerlukan waktu beberapa menit saja. Dalam keadaan berbaring terlentang, sebuah alat yang dinamakan spekulum akan dimasukan kedalam liang senggama. Alat ini berfungsi untuk membuka dan menahan dinding vagina supaya tetap terbuka, sehingga memungkinkan pandangan yang bebas dan leher rahim terlihat dengan jelas. Sel-sel leher rahim kemudian diambil dengan cara mengusap leher rahim dengan sebuah alat yang dinamakan spatula, suatu alat yang menyerupai tangkai pada es krim, dan usapan tersebut dioleskan pada obyek-glass, dan kemudian dikirim ke laboratorium patologi untuk pemeriksaan yang lebih teliti.
Prosedur pemeriksaan Pap smear test mungkin sangat tidak menyenangkan untuk anda, tetapi tidak akan menimbulkan rasa sakit. Mungkin anda lebih memilih dokter wanita untuk prosedur ini, tetapi pada umumnya para dokter umum dan klinik Keluarga Berencana dapat dimintai bantuan untuk pemeriksaan Pap smear test. Usahakanlah melakukan Pap smear test ini pada waktu seminggu atau dua minggu setelah berakhirnya masa menstruasi anda. Jika anda sudah mati haid, Pap smear test dapat anda lakukan kapan saja. Tetapi jika kandung rahim dan leher rahim telah diangkat atau dioperasi (hysterectomy atau operasi pengangkatan kandung rahim dan leher rahim), anda tidak perlu lagi melakukan Pap smear test karena anda sudah terbebas dari resiko menderita kanker leher rahim. Pap smear test biasanya dilakukan setiap dua tahun sekali, dan lebih baik dilakukan secara teratur. Hal yang harus selalu diingat adalah tidak ada kata terlambat untuk melakukan Pap smear test. Pap smear test selalu diperlukan biarpun anda tidak lagi melakukan aktifitas seksual.

Bagaimanakah Tanda-tanda Kanker Serviks?
Perubahan awal yang terjadi pada sel leher rahim tidak selalu merupakan suatu tanda-tanda kanker. Pemeriksaan Pap smear test yang teratur sangat diperlukan untuk mengetahui lebih dini adanya perubahan awal dari sel-sel kanker. Perubahan sel-sel kanker selanjutnya dapat menyebabkan perdarahan setelah aktivitas sexual atau diantara masa menstruasi.
Jika anda mendapatkan tanda-tanda tersebut, sebaiknya anda segera melakukan pemeriksaan ke dokter. Adanya perubahan ataupun keluarnya cairan (discharge) ini bukanlah suatu hal yang normal, dan pemeriksaan yang teliti harus segera dilakukan walaupun anda baru saja melakukan Pap smear test. Biarpun begitu, pada umumnya, setelah dilakukan pemeriksaan yang teliti, hasilnya tidak selalu positip kanker.

Pengobatan
Seperti pada kejadian penyakit yang lain, jika perubahan awal dapat dideteksi seawal mungkin, tindakan pengobatan dapat diberikan sedini mungkin. Jika perubahan awal telah diketahui pengobatan yang umum diberikan adalah dengan:
1. Pemanasan, diathermy atau dengan sinar laser.
2. Cone biopsi, yaitu dengan cara mengambil sedikit dari sel-sel leher rahim, termasuk sel yang mengalami perubahan. Tindakan ini memungkinkan pemeriksaan yang lebih teliti untuk memastikan adanya sel-sel yang mengalami perubahan. Pemeriksaan ini dapat dilakukan oleh ahli kandungan.
Jika perjalanan penyakit telah sampai pada tahap pre-kanker, dan kanker leher rahim telah dapat diidentifikasi, maka untuk penyembuhan, beberapa hal yang dapat dilakukan adalah:
1. Operasi, yaitu dengan mengambil daerah yang terserang kanker, biasanya uterus beserta leher rahimnya.
2. Radioterapi yaitu dengan menggunakan sinar X berkekuatan tinggi yang dapat dilakukan secara internal maupun eksternal.
Resiko untuk terserang kanker:
Setiap wanita yang pernah melakukan hubungan seksual mempunyai resiko terhadap kanker leher rahim. Sel-sel leher rahim mungkin mengalami perubahan sehingga sangat diperlukan melakukan Pap smear test secara teratur (baik yang telah ataupun yang belum pernah mendapatkan Pap smear test). Demikian juga bagi anda yang merokok kemungkinan untuk mendapatkan kanker leher rahim sangat besar.
Dijumpainya Human Papilloma Virus (HPV) sering diduga sebagai penyebab terjadinya perubahan yang abnormal dari sel-sel leher rahim.
Memiliki pasangan seksual yang berganti-ganti atau memulai aktifitas seksual pada usia yang sangat muda juga memperbesar resiko kemungkinan mendapat kanker leher rahim.
Apa yang harus anda lakukan untuk menghindari kanker leher rahim ?
Yang pertama, jika anda pernah melakukan hubungan seksual anda harus melakukan Pap smear test secara teratur setiap dua tahun dan ini dilakukan sampai anda berusia 70 tahun. Pada beberapa kasus mungkin dokter menyarankan untuk melakukan Pap smear test lebih sering.
Hal yang ke dua adalah melaporkan adanya gejala-gejala yang tidak normal seperti adanya perdarahan, terutama setelah coitus (senggama).
Hal yang ke tiga adalah tidak merokok. Data statistik melaporkan bahwa resiko terserang kanker leher rahim akan menjadi lebih tinggi jika wanita merokok.
Dengan melakukan beberapa tindakan yang dapat memperkecil resiko tersebut, mudah-mudahan kita dijauhkan dari kejadian kanker leher rahim ini. Semoga.
Dapatkah anda membayangkan, bagaimanakah perasaan anda jika mengetahui hasil pemeriksaan 'Pap Smear' anda memberikan hasil abnormal? Tentulah anda akan merasa kuatir dan cemas, manakala anda mendapati bahwa hasil pemeriksaan 'Pap Smear' anda abnormal. Tetapi janganlah terlalu cemas dahulu, karena tidak semua penampakan sel-sel yang abnormal tersebut berarti kanker. Memang 'Pap Smear' dapat mendeteksi kelainan-kelainan perubahan sel-sel leher rahim secara dini. Paradigma yang harus diingat adalah semakin awal ditemukannya kelainan-kelainan pada pemeriksaan 'Pap Smear', maka akan semakin mudah pula diatasi masalahnya.
Apakah artinya jika 'Pap Smear' anda abnormal.
Hasil 'Pap Smear' dikatakan abnormal jika sel-sel yang berasal dari leher rahim anda ketika diperiksa di bawah mikroskop akan memberikan penampakan yang berbeda dengan sel normal. Kejadian ini biasanya terjadi 1 dari 10 pemeriksaan 'Pap Smear'. Beberapa faktor yang dapat memberikan indikasi diketemukannya penampakan 'Pap Smear' yang abnormal adalah:
1. Unsatisfactory 'Pap Smear'
Pada kasus ini, berarti pegawai di Lab tersebut tidak bisa melihat sel-sel leher rahims anda dengan detail sehingga gagal untuk membuat suatu laporan yang komprehensive kepada dokter anda. Jika kasus ini menimpa anda sebaiknya anda datang lagi untuk pemeriksaan 'Pap Smear' pada waktu yang akan ditentukan oleh dokter anda.
2. Jika ada infeksi atau inflamasi
Kadang-kadang pada pemeriksaan 'Pap Smear' memberikan penampakan terjadinya inflamasi. Ini berarti bahwa sel-sel di dalam leher rahims mengalami suatu iritasi yang ringan sifatnya. Memang kadang-kadang inflamasi dapat kita deteksi melalui pemeriksaan 'Pap Smear', biarpun kita tidak merasakan keluhan-keluhan karena tidak terasanya gejala klinis yang ditimbulkannya. Sebabnya bermacam-macam. Mungkin telah terjadi infeksi yang dikarenakan oleh bakteri, atau karena jamur'. Konsultasikan dengan dokter anda mengenai masalah ini beserta pengobatannya jika diperlukan. Tanyakan kapan anda harus menjalani 'Pap Smear' lagi.
3. Atypia atau Minor Atypia
Yang dimaksud dengan keadaan ini adalah jika pada pemeriksaan 'Pap Smear' terdeteksi perubahan-perubahan sel-sel leher rahims, tetapi sangat minor dan penyebabnya tidak jelas. Pada kasus ini, biasanya hasilnya dilaporkan sebagai 'atypia'. Biasanya terjadinya perubahan penampakan sel-sel tersebut dikarenakan adanya peradangan, tetapi tidak jarang pula karena infeksi virus. Karena untuk membuat suatu diagnosa yang definitif tidak memungkinkan pada tahap ini, dokter anda mungkin akan merekomendasikan anda untuk menjalani pemeriksaan lagi dalam waktu enam bulan. Pada umumnya, sel-sel tersebut akan kembali menjadi normal lagi. Jadi, adalah sangat penting bagi anda untuk melakukan 'Pap Smear' lagi untuk memastikan bahwa kelainan-kelainan yang tampak pada pemeriksaan pertama tersebut adalah gangguan yang tidak serius. Jika hasil pemeriksaan menghasilkan hasil yang sama maka anda mungkin disarankan untuk menjalani kolposkopi.
Apakah kolposkopi itu?
Kolposkopi adalah suatu prosedur pemeriksaan vagina dan leher rahims oleh seorang dokter yang berpengalaman dalam bidang tersebut. Dengan memeriksa permukaan leher rahims, dokter akan menentukan penyebab abnormalitas dari sel-sel leher rahims seperti yang dinyatakan dalam pemeriksaan 'Pap Smear'. Cara pemeriksaan kolposkopi adalah sebagai berikut: dokter akan memasukkan suatu cairan kedalam vagina dan memberi warna saluran leher rahims dengan suatu cairan yang membuat permukaan leher rahims yang mengandung sel-sel yang abnormal terwarnai.. Kemudian dokter akan melihat kedalam saluran leher rahims melalui sebuah alat yang disebut kolposkop. Kolposkop adalah suatu alat semacam mikroskop binocular yang mempergunakan sinar yang kuat dengan pembesaran yang tinggi.
Jika area yang abnormal sudah terlokalisasi, dokter akan mengambil sampel pada jaringan tersebut (melakukan biopsi) untuk kemudian dikirim ke lab guna pemeriksaan yang mendetail dan akurat. Pengobatan akan sangat tergantung sekali pada hasil pemeriksaan kolposkopi anda.

Bagaimanakah dengan aktifitas seksual anda?
Pada tahap ini, anda tidak perlu kuatir dengan aktifitas seksual anda. Anda tidak perlu absen melakukan aktifitas seksual hanya karena pemeriksaan 'Pap Smear' anda positip, karena keadaan kanker atau pre-kanker yang anda derita tidak mungkin ditularkan kepada suami anda. Tetapi jika sedang dalam pengobatan penyembuhan, sebaiknya tanyakanlah kepada dokter anda kapan anda dapat melakukan hubungan sanggama lagi dan seberapa seringnya hubungan tersebut.

Perlukah dilakukan pemeriksaan lanjutan sesudah selesainya pengobatan?
Pemeriksaan lanjutan sesudah selesainya masa pengobatan adalah mutlak diperlukan untuk mendapatkan kepastian bahwa area yang telah diobati telah sembuh sama sekali. Biarpun metode pengobatan yang anda dapatkan sangat efektif, sel-sel yang abnormal kadang-kadang dapat kambuh lagi, bahkan dapat berkembang dengan derajat keparahan yang lebih tinggi. Jadi deteksi dini adalah hal yang sangat esensial sekali. Selama dua tahun pertama masa pengobatan anda, anda disarankan untuk menjalani pemeriksaan 'Pap Smear' setiap tiga bulan atau enam bulan sekali. Jika setelah tiga kali pemeriksaan berturut-turut hasil 'Pap Smear' anda normal, ini berarti anda telah dapat dinyatakan sembuh, dan anda dapat melakukan pemeriksaan 'Pap Smear' tersebut setiap tahun sekali secara kontinyu.

Kanker nasofharing atau kenker tenggorokan

kenali ,hindari dan obati kankernya

Merupakan kanker yang terdapat pada nasopharing, berada di antara belakang hidung dan esofagus. Kanker ini merupakan tumor ganas daerah kepala dan leher yang terbanyak ditemukan di Indonesia. Hampir 60% tumor ganas kepala dan leher merupakan kanker nasopharing, kemudian diikuti oleh tumor ganas hidung dan sinus paranasal (18%), laring (16%), dan tumor ganas rongga mulut, tonsil, hipofaring dalam prosentase rendah. Pada banyak kasus, nasopharing carsinoma banyak terdapat di negara ras mongoloid, khususnya Cina Selatan. Namun tidak menutup kemungkinan terdapat di negara lain, seperti di Yunani, Afrika bagian Utara seperti Aljazair dan Tunisia, orang Eskimo. Di Indonesia, kanker ini lebih banyak menyerang keturunan tionghoa dibanding suku lainnya. Kanker ini lebih banyak dijumpai pada pria daripada wanita.


Tanda dan Gejala

Gejala kanker nasopharing dapat dibagi menjadi 4 kelompok, yaitu:
• Gejala nasopharing sendiri, berupa Mimisan ringan (keluar darah lewat hidung) atau sumbatan hidung. Ini terjadi jika kanker masih dini.

• Gejala telinga, merupakan gejala dini yang timbul karena tempat asal tumor dekat muara tuba Eustachius (saluran penghubung hidung-telinga). Gejalanya berupa telinga berdenging atau berdengung, rasa tidak nyaman di telinga, sampai nyeri.

• Gejala mata dan saraf, dapat terjadi sebagai gejala lanjut karena nasopharing berhubungan dekat dengan rongga tengkorak tempat lewatnya saraf otak. Gejala dapat berupa nyeri kepala, nyeri di bagian leher dan wajah (neuralgia trigeminal), pandangan kabur, penglihatan dua (diplopia).

• Gejala metastasis/menyebar atau gejala di leher. Berupa bengkak di leher karena pembengkakan kelenjar getah bening


Penyebab

Pada umumnya kanker disebabkan karena adanya pertumbuhan sel kanker yang tidak terkontrol. Kanker dapat juga timbul karena adanya faktor keturunan (genetik), lingkungan, dan juga virus. Kanker nasopharing disebabkan karena adanya perkembangan sel kanker yang tidak terkontrol di bagian nasopharing. Namun pada banyak kasus, nasopharing carsinoma disebabkan karena adanya faktor keturunan (genetik).

Adapun faktor resiko penyebab adanya kanker nasopharing, antara lain:
1. Makan makanan asin
Pada banyak kasus di Cina, nasopharing carsinoma disebabkan dari makan ikan asin. Juga dari bumbu masak tertentu dan makan makanan terlalu panas.

2. Virus
Beberapa virus menimbulkan tanda dan gejala seperti demam. Beberapa virus memiliki kemungkinan akan timbulnya kanker nasopharing. EBV-Virus biasanya yang menyebabkan kanker.

3. Keturunan
Dalam keluarga dengan riwayat terkena kanker -terutama kanker nasophariing- besar kemungkinan untuk terkena kanker nasopharing daripada yang tidak memiliki riwayat keluarga terkena kanker.

Ada lagi faktor yang memperbesar timbulnya kanker, seperti merokok dan mengkonsumsi alkohol. Kedua hal ini memungkinkan resiko terkena kanker.


Diagnosis

Seperti pada umumnya, dokter akan mengajukan beberapa pertanyaan tentang tanda dan gejala yang dialami. Setelah itu dokter akan mulai menekan bagian lehermu dimana terdapat kelenjar getah bening yang membengkak. Beberapa tanda dan gejala dari kanker ini memang tidak terlalu spesifik. Pemeriksaan ini mungkin akan berlangsung selama beberapa bulan.

Jika dicurigai terjadinya kanker, dokter akan mulai menggunakan endoskop untuk melihat nasopharing yang abnormal tersebut. Dalam penggunaannya diperlukan anestesi lokal. Setelah itu, diambil biopsy (sampel) yang kemudian diuji apakah merupakan kanker.

Kemudian dokter akan menentukan stadium kanker itu dengan cara:
-MRI (membantu melihat kanker yang menyebar di sekitar kepala)
-CT scan (melihat kanker yang tersebar pada tulang)
-Pengambilan biopsy: ini digunakan untuk melihat kanker yang berada di kelenjar getah bening.
-Sinar X(melihat kanker yang menyebar di bagian paru-paru)

Adapun tingkatan dari kanker ini adalah:

1. Stadium 0: Sel-sel kanker masih berada dalam batas nasopharing, biasa disebut dengan nasopharynx in situ
2. Stadium 1: Sel kanker menyebar di bagian nasopharing
3. Stadium 2: Sel kanker sudah menyebar pada lebih dari nasopharing ke rongga hidung. Atau dapat pula sudah menyebar di kelenjar getah bening pada salah satu sisi leher.
4. Stadium 3: Kanker ini sudah menyerang pada kelenjar getah bening di semua sisi leher
5. Stadium 4: kanker ini sudah menyebar di saraf dan tulang sekitar wajah.
Dari tingkatan-tingkatan inilah dokter dapat menentukan jenis pengobatan yang tepat bagi penderita.


Pengobatan

Beberapa macam pengobatan untuk penderita nasopharing carsinoma, antara lain:
1. Terapi Radiasi
Terapi ini dapat merusak dengan cepat sel-sel kanker yang tumbuh. Terapi ini dilakukan selama 5-7 minggu. Terapi ini digunakan untuk kanker pada tingkatan awal.
Efek samping dari terapi ini adalah: mulut terasa kering, kehilangan pendengaran dan terapi ini memperbesar resiko timbulnya kanker pada lidah dan kanker tulang.

2.Kemoterapi
Merupakan terapi dengan menggunakan bantuan obat-obatan. Terapi ini bekerja dengan cara mereduksi sel-sel kanker yang ada, namun adakalanya sel-sel yang sehat (tidak terkena kanker) juga tereduksi.
Efek samping dari terapi ini adalah: rambut rontok, mual, lemas(seperti kehilangan tenaga). Efek samping yang timbul tergantung pada jenis obat yang diberikan.

3.Pembedahan
Tujuan dari pembedahan ini adalah untuk mengambil kelenjar getah bening yang telah terkena kanker.

Obat kanker berasal dari alam

Obak kanker
Typhonium Plus - Keladi Tikus

Kanker merupakan penyakit pertumbuhan sel-sel jaringan tubuh tidak normal. Pertumbuhan sel yang tidak normal ini akan berlangsung dengan cepat dan tidak terkendali. Sel-sel tersebut akan terus membelah diri dan terus menyusup ke jaringan sekitarnya (invasive) lalu terus menyebar melalui jaringan ikat dan darah serta menyerang organ-organ penting serta saraf tulang belakang.
Sebagai natural suplemen membantu menghambat pertumbuhan kanker/ tumor dan memelihara daya tahan tubuh. Typhonium Plus dapat membantu memberantas Kanker payudara, usus besar, rectum, liver, prostat, leukemia, paru-paru dan leher rahim.
Extract Typhonium Flagelliforme (Keladi Tikus) dan bahan alami lainnya membantu detoxifikasi jaringan darah. Ramuan ini mengandung 2.ribosome inacting protein(RIP), zat antioksidan dan zat antikurkumin. RIP berfungsi menonaktifkan perkembangan sel kanker, merontokkan sel kanker tanpa merusak jaringan sekitarnya dan memblokir pertumbuhan sel kanker. Zat antioksidan berfungsi mencegah terjadinya kerusakan gen. Sementara zat antikurkumin berfungsi sebagai antiinflamasi/ antiperadangan. Kombinasi bahan alami ini mengaktivasi dengan memproduksi mediator yang menstimulasi untuk menguatkan sel dari system kekebalan tubuh untuk bersama-sama memberantas sel kanker.
Typhonium Plus merupakan kombinasi bahan alami pilihan yang bekerja secara sinergik memperkuat kerja Typhonium Flagelliforme (Keladi Tikus)

Radang tenggorokan

Radang tenggorok sering terjadi pada anak usia balita karena pada masa itu anak sering memasukkan apapun ke mulutnya. selain itu daya tahan tubuh mereka juga masih belum sesempurna orang dewasa jadi lebih mudah terserang infeksi saluran pernafasan.

Radang tenggorokan dapat disebabkan oleh bakteri maupun virus. tetapi untuk membedakannya secara pasti harus dilakukan uji laboratorium yang di Indonesia masih sangat jarang dilakukan karena tidak praktis.
Gejala radang tenggorokan tidak berdiri sendiri. Biasanya disertai gejala lain, seperti batuk, pilek, demam, muntah, kadang juga diare yang biasanya didiagnosis dengan common cold.

awal radang tenggorokan biasanya karena virus. ditandai dengan demam tinggi, nyeri telan (pada anak balita mereka tidak mau makan/minum, rewel), pilek encer, batuk tidak berdahak. apabila daya tahan tubuh anak tidak bagus (asupan makanan kurang, kurang minum, kurang istirahat) beberapa hari kemudian gejala tersebut dapat diperberat oleh infeksi bakteri (nyeri telan menghilang tetapi tenggorokan masih berwarna merah, ingus hijau kental, batuk berdahak, demam tidak terlalau tinggi). ketika muncul gejala ini anak ibu harus diberi antibiotik yang harus dihabiskan.

kemungkinan lain anak ibu sering menderita radang tenggorokan adalah karena amandelnya besar. coba ibu konsultasi denga dokter THT untuk memastikan ukuran amandel anak ibu. amandel yang besar membuat anak ibu lebih rentan mengalami radang tenggorokan. untuk penjelasan lebih lanjut tentang amandel sebaiknya ibu tanyakan pada dokter THT sewaktu memriksakan anak ibu.

antibiotik atau obat bisa diberikan jika memang ada indikasi dan tidak menyebabkan amandelnya bertambah besar. Yang penting adalah ibu harus menjaga asupan makanan yang dikonsumsi anak ibu. berikan makanan sehat, sayur dan buah tiap hari, hindari makan jajanan yang tidak sehat, minum berpengawet, snack yang banyak beredar di pasaran.

Contoh penyusunan panitia pernikahan

SUSUNAN PANITIA PERNIKAHAN

MISNAWATI DAN SUTIKNO MINGGU 17 MEI 2009



Ketua panitia : Bpk. Suparno
Wakil ketua : Bpk.Sarku
Bendahara : Tuan Rumah
Pelindung : Bpk.Herwanto ketua RT.27

Seksi-seksi:


Penerima Tamu:
1. Bpk.Muji/Istri
2. Bpk.rahmad/Istri
3. Bpk.Herwanto/Istri

Meja Kado:
1. Sdri Nila Puspita
2. Sdri Titin handayani

Meja I:
Ketua : Bpk.Ponimin/Istri
Anggota:
1. Rozali Muhali
2. Agus Marlina
3. Isnaini
4. Agus Riadi

Meja II
Ketua : Bpk.Dani/ Istri
Anggota:
1. Marshal
2. Tika Padil
3. Lili Wulandari
4. karno
5. Lastri

Keamanan/parkir:
Ketua : Bpk Gimin/Bpk.Kusnadi
Anggota :
1. Pitoyo
2. maniso
3. Wiwid
4. Adi Irawan
5. Cecep
6. Nuri

Perlengkapan Umum:
1. Sdr. Agus kenwood
2. Poniman
3. Bpk.poniran
4. Bpk.Sugi
5. Empon/Jack

Cleaning Servis:
1. ibu Wati Cs












Panitia diharap datang pukul 07.05 Wib


Susunan Panitia ini adalah sebagai undangan resmi

Contoh pembuatan laporan untuk pengajuan peminjaman dana investasi

Lampiran : 1 (satu) berkas
Perihal : Permohonan bantuan pinjaman
modal investasi









Palembang, 25 mei 2009
Kepada Yth,
1. Bapak Kepala Dinas Pembinaaan
Pengusaha Kecil PT.Pusri Palembang
Di
Palembang

2.Bapak Kepala Kantor Departemen
Koperasi dan PKK Kotamadya Palembang
Di
Palembang



Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama : Dani
: Pimpinan Pengusaha Kecil Pembuatan
Bakso
Alamat Rumah : Jl.DI panjaitan Lr.Damai II Rt.17 Rw.06 No.38 Plaju
Alamat perusahaan : Sentosa Rt.24 Rw.02 Kelurahan Sentosa

Dengan ini mengajukan permohonan kepada Bapak untuk mendapatkan bantuan modal investasi Rp.30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) keperluan guna mengembangkan usaha kami.
Untuk bahan pertimbangan Bapak bersama ini kami lampirkan proposal dan surat-surat izin yang lainnya untuk keperluan kami.
Demikian atas pertimbangan Bapak diucapkan terima kasih

Hormat pemohon


Dani
Pimpinan pengusaha kecil





I. LATAR BELAKANG

Bakso adalah merupakan suatu makanan yang bisa mengenyangkan perut, selain itu juga mempunyai nilai gizi yang tinggi yang terkandung di dalam daging sapi.
Karena masyarakat Indonesia dan khususnya masyarakat palembang banyak menyukai bakso, maka kami mencoba untuk mengembangkan bakso lebih luas lagi
Usaha kami mulai dirintis sejak tahun 1989 adalah merupakan usaha industri rumah tangga dimana tenaganya adalah anggota keluarga sendiri, yang setelah dicoba dan berproduksi ternyata usaha kami berkembang dan diminati semakin meningkat nilai tambah bagi keluarga kami

II. STRUKTUR ORGANISASI

Usaha bakso kami memperkerjakan 2 orang tenaga kerja yang terdiridari 2 orang laki-laki, sebagai pimpinan usaha adalah Bapak dani dan rata-rata berpendidikan SLTP. Pendapatan tenaga kerja secara rata-rata Rp.30.000,- untuk perharinya dan bertempat tinggal di sekitar lokasi usaha daerah plaju

















III. ASET YANG DIMILIKI

Dalam menunjang kelancaran produksi, maka usaha bakso ini dilengkapi dengan peralatan sebagai berikut:
Kompor 1 buah Rp.250.000,- Rp.250.000,-
Tabung gas 3 buah Rp.150.000,- Rp.450.000,-
Dandang 3 buah Rp.250.000,- Rp.750.000,-
Baskom 3 buah Rp. 20.000,- Rp. 60.000,-
Rago 3 buah Rp. 10.000,- Rp. 30.000,-
Serokan bakso 2 buah Rp. 15.000,- Rp. 30.000,-
Erus 2 buah Rp. 5.000,- Rp. 30.000,-
Mangkok 48 buah Rp. 1.500,- Rp. 72.000,-
Sendok garpu 5 lusin Rp. 15.000,- Rp. 75.000,-
Tempat minum 1 buah Rp.100.000,- Rp.100.000,-
JUMLAH Rp.1.847.000,-

Modal kerja untuk kelancaran produksi saat ini per bulan

Daging Sapi 10 kg @Rp.65.000,- = Rp.650.000,- x 30 = Rp.19.500.000,-
Sagu 5 kg @RP. 7.500,- = Rp. 37.000,- x 30 = Rp. 1.110.000,-
Sahang ¼ kg @Rp. 5.000,- = Rp. 5.000,- x 30 = Rp. 150.000,-
Kemiri ½ kg @Rp. 6.000,- = Rp. 6.000,- x 30 = Rp. 180.000,-
Bawang Merah 1 kg @Rp. 7.000,- = Rp. 7.000,- x 30 = Rp. 210.000,-
Bawang Putih 1kg @Rp. 6.000,- = Rp. 6.000,- x 30 = Rp. 180.000,-
Minyak sayur 1 kg @Rp. 8.000,- = Rp. 8.000,- x 30 = Rp. 240.000,-
Saos kecap 6 buah @Rp. 7.000,- = Rp. 42.000,- x 30 = Rp. 1.260.000,-
Saos sambel 12 buah@Rp. 3.500,- = Rp. 42.000,- x 30 = Rp. 1.260.000,-
Saos tomat 12 buah@Rp. 3.000,- = Rp. 36.000,- x 30 = Rp. 1.080.000,-
Daun sop ½ kg @Rp.10.000,- = Rp. 10.000,- x 30 = Rp. 300.000,-
Daun Bawang ½ kg @Rp.10.000,- = Rp. 10.000,- x 30 = Rp. 300.000,-
Sawi 1 kg @Rp. 8.000,- = Rp. 8.000,- x 30 = Rp. 240.000,-
Kecambah 1 kg @Rp. 6.000,- = Rp. 6.000,- x 30 = Rp. 180.000,-
Bawang Goreng 1 kg @Rp.20.000,- = Rp. 20.000,- x 30 = Rp. 600.000,-
Cabe 1 kg @Rp.25.000,- = Rp. 25.000,- x 30 = Rp. 750.000,-
Jeruk kunci 1 kg @Rp.10.000,- = Rp. 10.000,- x 30 = Rp. 300.000,-
Total modal pembelian bahan Rp. 27.840.000,-
Upah tenaga kerja (2 orang) Rp. 900.000,-
Grand total Rp. 28.740.000,-



IV. KEADAAN KEUANGAN SAAT INI

Kas Rp.2.000.000,-
Peralatan Rp.1.847.000,-
Tempat usaha Rp.3.000.000,-
Rp.6.847.000,-
Hutang dagang __
Modal sendiri Rp.3.000.000,-
Total Pasiva Rp.3.000.000,-




























PERHITUNGAN RUGI/LABA

BIAYA TETAP:
• Gaji pegawai 2 orang Rp.900.000,-
• Biaya administrasi/umum Rp. 10.000,-
• Biaya administrasi Rp. 10.000,-
Jumlah Rp.920.000,-
=============================================

BIAYA TIDAK TETAP
• Bahan baku Rp.928.000,-
• Biaya penjualan/transport Rp. 6.000,-
=============================================
Jumlah Rp.934.000,-
----------------------------------------------------------------------------
Keuntungan/hari Rp.200.000,-
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

RENCANA PENGEMBANGAN

Untuk meningkatkan keuntungan usaha kam dan dapat menyrap tenaga kerja dilingkungan kami, maka apabila memperoleh bantuan pinjaman sebesar Rp.30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) sehingga usaha kami dapat menyerap lagi tenaga kerja sebanyak 4 orang dan keuntungan diperkirakan bertambah 50%

Selasa, 12 Mei 2009

Obat antianalgetik atau obat anti nyeri

Obat analgetik atau obat penghilang atau mengurangi rasa nyeri pada tubuh.
ANALGETIKA
Obat analgetik atau bahasa simpelnya adalah obat penghilang atau setidaknya mengurangi rasa nyeri yang hebat pada tubuh seperti patah tulang dan penyakit kanker kronis
Analgetika merupakan suatu senyawa atau obat yang dipergunakan untuk mengurangi rasa sakit atau nyeri (diakibatkan oleh berbagai rangsangan pada tubuh misalnya rangsangan mekanis, kimiawi dan fisis sehingga menimbulkan kerusakan pada jaringan yang memicu pelepasan mediator nyeri seperti brodikinin dan prostaglandin yang akhirnya mengaktivasi reseptor nyeri di saraf perifer dan diteruskan ke otak) yang secara umum dapat dibagi dalam dua golongan, yaitu analgetika non narkotik (seperti: asetosat, parasetamol) dan analgetika narkotik (seperti : morfin).
Terkadang, nyeri dapat berarti perasaan emosional yang tidak nyaman dan berkaitan dengan ancaman seperti kerusakan pada jaringan karena pada dasarnya rasa nyeri merupakan suatu gejala, serta isyarat bahaya tentang adanya gangguan pada tubuh umumnya dan jaringan khususnya. Meskipun terbilang ampuh, jenis obat ini umumnya dapat menimbulkan ketergantungan pada pemakai
Untuk mengurangi atau meredakan rasa sakit atau nyeri tersebut maka banyak digunakan obat-obat analgetik (seperti parasetamol, asam mefenamat dan antalgin) yang bekerja dengan memblokir pelepasan mediator nyeri sehingga reseptor nyeri tidak menerima rangsang nyeri.
Terdapat perbedaan mencolok antara analgetika dengan anastetika umum yaitu meskipun sama-sama berfungsi sebagai zat-zat yang mengurangi atau menghalau rasa nyeri namun, analgetika bekerja tanpa menghilangkan kesadaraan. Nyeri sendiri terjadi akibat rangsangan mekanis, kimiawi, atau fisis yang memicu pelepasan mediator nyeri. Intensitas rangsangan terendah saat seseorang merasakan nyeri dinamakan ambang nyeri (Tjay, 2002).
Analgetika yang bekerja perifer atau kecil memiliki kerja antipiretik dan juga komponen kerja antiflogistika dengan pengecualian turunan asetilanilida (Anonim, 2005).
Nyeri ringan dapat ditangani dengan obat perifer (parasetamol, asetosal, mefenamat atau aminofenazon). Untuk nyeri sedang dapat ditambahkan kofein dan kodein. Nyeri yang disertai pembengkakan sebaiknya diobati dengan suatu analgetikum antiradang (aminofenazon, mefenaminat dan nifluminat). Nyeri yang hebat perlu ditanggulangi dengan morfin. Obat terakhir yang disebut dapat menimbulkan ketagihan dan menimbulkan efek samping sentral yang merugikan (Tjay, 2002).
Kombinasi dari 2 analgetik sangat sering digunakan karena terjadi efek potensial misalnya kofein dan kodein khususnya dalam sediaan parasetamol dan asetosal
Berdasarkan kerja farmakologisnya, analgetika dibagi dalam dua kelompok besar yaitu:

1. Obat Analgetik Narkotik
Obat Analgetik Narkotik merupakan kelompok obat yang memiliki sifat opium atau morfin. Analgetika narkotik, khusus digunakan untuk mengahalau rasa nyeri hebat, seperti pada fractura dan kanker.Meskipun memperlihatkan berbagai efek farmakodinamik yang lain, golongan obat ini terutama digunakan untuk meredakan atau menghilangkan rasa nyeri yang hebat. Meskipun terbilang ampuh, jenis obat ini umumnya dapat menimbulkan ketergantungan pada pemakai. Obat Analgetik Narkotik ini biasanya khusus digunakan untuk mengahalau rasa nyeri hebat, seperti pada kasus patah tulang dan penyakit kanker kronis.

2. Obat Analgetik Non-Narkotik

Obat Analgesik Non-Nakotik dalam Ilmu Farmakologi juga sering dikenal dengan istilah Analgetik/Analgetika/Analgesik Perifer. Analgetika perifer (non-narkotik), yang terdiri dari obat-obat yang tidak bersifat narkotik dan tidak bekerja sentral. Penggunaan Obat Analgetik Non-Narkotik atau Obat Analgesik Perifer ini cenderung mampu menghilangkan atau meringankan rasa sakit tanpa berpengaruh pada sistem susunan saraf pusat atau bahkan hingga efek menurunkan tingkat kesadaran. Obat Analgetik Non-Narkotik / Obat Analgesik Perifer ini juga tidak mengakibatkan efek ketagihan pada pengguna (berbeda halnya dengan penggunanaan Obat Analgetika jenis Analgetik Narkotik).
Efek samping obat-pbat analgesik perifer: kerusakan lambung, kerusakan darah, kerusakan hati dan ginjal, kerusakan kulit
Penggunanan analgetik dalam dosis tinggi dan lama sangat tidak dianjurkan
Interaksi: kebanyakan analgetik memperkuat efek antiguakulansia kecuali parasetamol dan glafenin. Kedua obat ini pada dosis biasa dapat dikombinasi dengan aman untuk jangka waktu 2 minggu

Pada wanita hamil obat analgesik sangat tidak dianjurkan kecuali parasetamol karena dapat mengganggu perkembangan janin

Penggunaan analgetika perifer mampu meringankan atau menghilangkan rasa nyeri, tanpa mempengaruhi SSP atau menurunkan kesadaran, juga tidak menimbulkan ketagihan. Kombinasi dari dua atau lebih analgetika sering kali digunakan, karena terjadi efek potensiasi (Tjay, 2002).
Analgetika narkotik merupakan kelompok obat yang memiliki sifat-sifat seperti opium atau morfin. Meskipun memperlihatkan berbagai efek farmakodinamik yang lain, golongan obat ini terutama digunakan untuk meredakan atau menghilangkan rasa nyeri yang hebat. Meskipun terbilang ampuh, jenis ini dapat menimbulkan ketergantungan pada si pemakai. Seiring berjalannya waktu, ditemukannya obat yang bersifat campuran agonis dan antagonis jenis ini yang mampu meniadakan ketergantungan fisik, maka penggunaan istilah analgesik narkotik untuk pengertian farmakologik tidak sesuai lagi (Anonim, 1995).

Demam

Antipiretik atau Anti demam

Demam adalah keadaan di mana terjadi kenaikan suhu tubuh hingga 38 derajat Celcius atau lebih. sedangkan bila suhu tubuh lebih dari 40oC disebut demam tinggi (hiperpireksia) dan bila suhu tubuh kurang dari 36oC disebut hipotermi.

PENYEBAB DEMAM

Demam terjadi bila pembentukan panas melebihi pengeluaran panas., dan hampir selalu
diidentikkan dengan terjadi infeksi. Penyakit infeksi yang terbanyak menimbulkan demam adalah infeksi saluran napas akut (ISPA), demam berdarah dengue dan demam tifoid serta malaria (pada daerah endemis). Demam yang terjadi tiba-tiba dan sangat tinggi biasanya disebabkan oleh virus.

Demam terjadi sebagai respon tubuh terhadap peningkatan set-point, tetapi ada peninggian suhu tubuh karena pembentukan panas berlebihan tetapi tidak disertai peningkatan set-point seperti pada penderita gondok atau keracunan aspirin.

Demam biasanya terjadi akibat tubuh terpapar infeksi mikroorganisme (virus, bakteri, parasit). Demam juga bisa disebabkan oleh faktor non infeksi seperti kompleks imun, atau inflamasi (peradangan) lainnya. Ketika virus atau bakteri masuk ke dalam tubuh, berbagai jenis sel darah putih atau leukosit melepaskan “zat penyebab demam (pirogen endogen)” yang selanjutnya memicu produksi prostaglandin E2 di hipotalamus anterior, yang kemudian meningkatkan nilai-ambang temperatur dan terjadilah demam. Selama demam, hipotalamus cermat mengendalikan kenaikan suhu sehingga suhu tubuh jarang sekali melebihi 41 derajat selsius.

PATOFISIOLOGI DEMAM

Pengaturan suhu tubuh ada di susunan saraf pusat yaitu "set-point" hipotalamus dimana terjadi
keseimbangan antara pembentukan dan pengeluaran panas. Di tempat dingin pembentukan
panas bertambah dan pengeluaran panas berkurang. Sebaliknya di tempat panas,
pengeluaran panas akan ditingkatkan .


PENGUKURAN SUHU

Pengambilan suhu sebaiknya diukur dengan termometer.dan dilakukan di ketiak, mulut
atau dubur. Tetapi ibu-ibu dapat menentukan suhu tubuh secara subjektif dengan
perabaan yang secara rutin dan biasanya hampir selalu benar. Pada anak suhu dari dubur
merupakan standar dan lebih dipercaya, karena ada perbedaan kurang lebih 0,5-1oC
dibandingkan suhu ketiak atau suhu mulut.

Efek Obat Pereda Demam (Antipiretik)
Dampak Menguntungkan terhadap Fungsi Imunitas (Daya Tahan) Tubuh
1. pertahanan tubuh manusia bekerja baik pada temperatur demam, dibandingkan suhu normaldan pirogen endogen lainnya akan “mengundang” lebih banyak leukosit
2. meningkatkan aktivitas mereka dalam menghambat pertumbuhan mikroorganisme.
3. memicu pertambahan jumlah leukosit serta meningkatkan produksi/fungsi interferon (zat yang membantu leukosit memerangi mikroorganisme).
Dampak Negatif
1. meningkatkan penyumbatan di hidung (obstruksi nasal)
2. menekan respon antibodi
3. peningkatan denyut jantung, curah jantung
4. malaise, perasaan tidak enak, kurang nafsu makan, tidak bisa tidur dan gelisah, kejang.
5. pengeluaran panas melalui paru dan kulit berupa napas cepat dan berkeringat
6. banyak kekurangan cairan dan elektrolit (dehidrasi).
7. Kerusakan otak bersifat menetap dan bila batang otak rusak, termostat hipotalamus dapat terganggu dan dapat terjadi panas sentral yang tidak bisa diatasi dengan obat penurun panas (antipiretik) berupa koma, kejang, kelumpuhan dan udem otak.
8. kekurangan oksigen. Saat demam, anak dengan penyakit paru-paru atau penyakit jantung-pembuluh darah bisa mengalami kekurangan oksigen sehingga penyakit paru-parau atau kelainan jantungnya infeksi saluran napas akut
9. demam di atas 42 derajat selsius bisa menyebabkan kerusakan neurologis (saraf), meskipun sangat jarang terjadi.
10. sakit kepala, nafsu makan menurun (anoreksia), lemas, dan nyeri otot.

PENDEKATAN DIAGNOSTIK

Informasi orang tua/ pengasuh anak sangat penting untuk dikembangkan. Anak yang
menangis pada saat telinga disentuh mungkin menunjukkan infeksi telinga atau anak yang
menutup mulutnya erat-erat ketika diberi makan mungkin merasa sakit di sekitar
mulutnya.

Pengamatan yang cermat menempati peranan penting dalam pemeriksaan anak, mungkin anak
tidak perlu disentuh tetapi diperhatikan tingkah lakunya pada saat ia duduk di
pangkuan orang tuanya. Anak tidak dapat menentukan bagian tubuh mana yang terasa sakit
dan seringkali ia takut pada dokter.

Pada bayi umur kurang dari 3 bulan, misalnya infeksi serius oleh Streptococcus grup B
dan bakteri gram negatif, lebih ditunjukkan oleh penampakan yang lain dari biasanya
misalnya tiba-tiba tidak mau menetek,susah tidur, rewel, menangis terus dibandingkan
peningkatan suhu. Pada anak umur lebih dari 3 bulan makin tinggi suhu makin mungkin
disebabkan infeksi serius misalnya oleh Haemophyllus influenzae yang menyebabkan
radang otak. Setelah anak berumur 3 tahun lebih jarang terjadi radang otak karena ia
telah mempunyai kekebalan alami dan pada usia ini demam sering disebabkan oleh infeksi
saluran napas akut , infeksi virus termasuk demam berdarah atau demam tifoid.


Penatalaksanaan demam pada anak dapat dilakukan secara fisik dan obat-obatan atau
kombinasi keduanya.

1. Secara fisik:
• Bukalah pakaian dan mantel yang berlebihan-lebihan.
• Memperhatikan aliran udara didalam ruangan
• Jalan napas harus terbuka
• Berikan cairan yang dingin melalui mulut, minum sebanyak-banyaknya.
• Tidur yang cukup agar metabolisme berkurang
• Kompres dengan air hangat.
2. Pengobatan dengan Antipiretik
Mekanisme Kerja
Tujuan pengobatan adalah membebaskan penderita dari keluhan demam dengan segala akibat
yang dapat ditimbulkan oleh demam itu sendiri. Dianjurkan pengobatan simptomatik demam
untuk mengurangi resiko demam tinggi dan kejang demam, mengurangi perasaan tidak enak
dimana orang tua juga pasti ikut cemas, mengurangi pemakaian energi pada pasien dengan
kelainan kardiovaskular.
Parasetamol, aspirin, dan obat anti inflamasi non steroid (OAINS) lainnya adalah antipiretik yang efektif dalam penanganan demam. Bekerja dengan cara menghambat produksi prostaglandin E2 di hipotalamus anterior (yang meningkat sebagai respon adanya pirogen endogen).
1. Parasetamol
Parasetamol adalah obat pilihan pada anak-anak. Dosisnya sebesar 10-15 mg/kg/kali.
Parasetamol dikonjugasikan di hati menjadi turunan sulfat dan glukoronida, tetapi ada sebagian kecil dimetabolisme membentuk intermediet aril yang hepatotoksik (menjadi racun untuk hati) jika jumlah zat hepatotoksik ini melebihi kapasitas hati untuk memetabolismenya dengan glutation atau sulfidril lainnya (lebih dari 150 mg/kg). Maka sebaiknya tablet 500 mg tidak diberikan pada anak-anak (misalnya pemberian tiga kali tablet 500 mg dapat membahayakan bayi dengan berat badan di bawah 10 kg). Kemasan berupa sirup 60 ml lebih aman.
2. Aspirin
Merupakan antipiretik yang efektif namun penggunaannya pada anak dapat menimbulkan efek samping yang serius. Aspirin bersifat iritatif terhadap lambung sehingga meningkatkan risiko ulkus (luka) lambung, perdarahan, hingga perforasi (kebocoran akibat terbentuknya lubang di dinding lambung). Aspirin juga dapat menghambat aktivitas trombosit (berfungsi dalam pembekuan darah) sehingga dapat memicu risiko perdarahan). Penanganan demam dengan pemberian aspirin pada anak dengan infeksi virus terbukti meningkatkan risiko Sindroma Reye, sebuah penyakit yang jarang (insidensinya sampai tahun 1980 sebesar 1-2 per 100 ribu anak per tahun), yang ditandai dengan kerusakan hati dan ginjal. Oleh karena itu, tidak dianjurkan untuk anak berusia < 16 tahun.
3. Obat Anti Inflamasi Non Steroid (OAINS)
Jenis OAINS yang paling sering digunakan pada anak adalah ibuprofen. Dosis sebesar 5-10 mg/kg/kali mempunyai efektifitas antipiretik yang setara dengan aspirin atau parasetamol. Sama halnya dengan aspirin dan OAINS lainnya, ibuprofen bisa menyebabkan ulkus lambung, perdarahan, dan perforasi, meskipun komplikasi ini jarang pada anak-anak. Ibuprofen juga tidak direkomendasikan untuk anak demam yang mengalami diare dengan atau tanpa muntah.

Petunjuk segera ke sarana kesehatan apabila:

a.. demam > 2 hari.
b.. demam yang disertai muntah hebat, sesak, kejang dan kaku kuduk
c.. demam disertai sakit telinga dan keluar nanah.
d.. demam disertai perdarahan
e.. demam dengan kelainan bawaan
f.. demam dan gizi buruk

Antipiretik atau demam

Obat saraf dan otot golongan analgesik atau obat yang dapat menghilangkan rasa sakit/ obat nyeri sedangkan obat antipiretik adalah obat yang dapat menurunkan suhu tubuh.
Analgesik sendiri dibagi dua yaitu :
1. Analgesik opioid / analgesik narkotika Analgesik opioid merupakan kelompok obat yang memiliki sifat-sifat seperti opium atau morfin. Golongan obat ini terutama digunakan untuk meredakan atau menghilangkan rasa nyeri.
Tetap semua analgesik opioid menimbulkan adiksi/ketergantungan, maka usaha untuk mendapatkan suatu analgesik yang ideal masih tetap diteruskan dengan tujuan mendapatkan analgesik yang sama kuat dengan morfin tanpa bahaya adiksi.
Ada 3 golongan obat ini yaitu :
1. Obat yang berasal dari opium-morfin,
2. Senyawa semisintetik morfin, dan
3. Senyawa sintetik yang berefek seperti morfin.

2. Analgesik lainnya, Seperti golongan salisilat seperti aspirin, golongan para amino fenol seperti paracetamol, dan golongan lainnya seperti ibuprofen, asam mefenamat, naproksen/naproxen dan banyak lagi.
Analgesik dan Antipiretik
Melibatkan protein transmitter golongan eicosanoid. Protein transmitter itu adalah:
1. Prostaglandin
2. Prostasiklin
3. Leukotrien
4. Tromboksan
Semua protein transmitter di atas berasal dari golongan asam arachidonat.
Enzim yang terlibat dalam analgetik dan antipiretik adalah siklooksigenase dan lipooksigenase.
Prostaglandin
Apabila prostaglandin dilepaskan maka akan terjadi efek. Efek yang diakibatkan adalah:
1. Nosiseptor: pada bagian nosiseptor, prostaglandin akan meningkatkan sensitivitas saraf sensorik sehingga stimulus sakit meningkat.
2. Menstruasi: prostaglandin bertanggung jawab terhadap iskemi nekrosis endometriosis sehingga timbul rasa sakit.
3. Renal blood flow: prostaglandin akan meningkatkan vasodilatasi pembuluh darah.
4. Gastrik (saluran pencernaan): prostaglandin menyebabkan peningkatan sekresi mukus dan penurunan produksi H+ (asam lambung).
5. Uterus: prostaglandin akan meningkatan kontraksi pada dinding uterus sehingga memudahkan persalinan.
6. Termoregulasi: prostaglandin akan meningkatkan set point termoregulasi di hipotalamus sehingga suhu tubuh naik dan menyebabkan demam.
Bagaimana dapat menyebabkan demam? Demam akan menyebabkan tubuh menggigil. Menggigilnya tubuh ini diakibatkan karena suhu di tubuh tinggi sedangkan suhu di luar lebih rendah daripada suhu tubuh sehingga tubuh menggigil, maka panas dapat dikeluarkan dari dalam tubuh. Apabila suhu tubuh kembali turun/normal, maka termoregulasi melihat suhu tubuh dingin, oleh karena itu termoregulasi akan meningktakan suhu kembali. Begitu pula apabila yang terjadi sebaliknya.
Analog prostaglandin: kerjanya agonis prostaglandin. Bagaimana telah disebutkan di atas, bahwa kerja prostaglandin, diantaranya:
• untuk persalinan: induksi prostaglandin akan mempercepat proses persalinan.
• untuk tukak lambung: dapat meningkatkan sekresi mukus.
Penggunaan analog prostaglandin diantaranya adalah:
• untuk persalinan: dinoprost, dinoprostol, mifeprostol.
• untuk tukak lambung: misoprostol.
• untuk glaukoma (efek lokal): latanoprost.
• sering digunakan penyalahgunaan obat mifeprostol: aborsi
• efek samping: mual, muntah, diare, sakit kepala.
Tromboksan
Tromboksan berperan dalam proses pembekuan darah. Jika ada luka, tromboksan akan aktif sehingga mengaktifkan sel-sel darah, yaitu trombosit. Aktifnya trombosit akan menyebabkan benang fibrin aktif sehingga benang fibrin akan mengikat trombosit yang satu dengan trombosit yang lain.
Leukotrien
Leukotrien bertanggung jawab dalam reaksi imunologi.
Prostasikslin
Membantu kerja prostaglandin dan tromboksan.
Transmitter di atas berefek lokal dan sistemik.
Analgesik/Antipiretik
• Mempunyai efek antiinflamasi.
• merupakan NSAID (Non Steroid Anti Inflamation Drug).
• mekanisme kerja: menghambat enzim siklooksigenase (COX 2), dapat memproduksi leukotrien, sehingga produksi prostaglandin turun, jumlah prostaglandin turun sehingga set point mengatur suhu tubuh.
• Obat: paracetamol, peroksikam, fenilbutazon, diklofenak, ibuprofen (neoremasil), metamizol (antalgin), asetosal (aspirin), indometasin, dan naproxen.
Kenapa punya efek terhadap terhadap lambung? karena dapat menurunkan jumlah prostaglandin sehingga menurunkan sekresi mukus. Yang mempunyai masalah dengan lambung sebaiknya minum obat parasetamol saja.
Hal-hal penting yang terkait dengan obat analgetik/antipiretik adalah:
1. Efek samping penggunaan NSAID: gangguan lambung, gangguan kulit, dan gangguan darah pada pembekuan darah.
2. Penggunaan paracetamol yang lama/berlebih dapat menyebabkan hepatotoksik.
3. Efek antiagregasi pada penggunaan aspirin dapat dipakai sebagai obat kardiovaskular.
4. Pada asetosal dapat menyebabkan pseudoalergi (aspirin asma).
5. Hati-hati penggunaan NSAID yang lama karena dapat menyebabkan penurunan renal blood flow, menyebabkan gagal ginjal.
Asam arachidonat apabila dihambat oleh siklooksigenase, akan melewati jalur lipooksigenase sehingga mempengaruhi leukotrien. Apabila mempengaruhi pada saluran nafas akan menyebabkan asma.
Inhibitor siklooksigenase (COX 2)
• 2 jenis isoenzim siklooksigenase: COX 1 dan COX 2.
• COX 1: ada di seluruh tubuh. COX 2: hanya terdapat di daerah inflamasi. Di induksi oleh enzim penyebab inflamasi.
Dampak:
• Inhibitor COX 1: semua efek akibat hambatan prostaglandin terjadi diantaranya analgesik/antiinflamasi, tukak lambung,hipoksia ginjal, dll.
• Inhibitor COX 2: efek hambatan prostaglandin terjadi pada daerah inflamasi.
Obat: colecoxib, rofecoxib, veldecoxib, lumiracoxib.
Informasi terbaru: hati-hati terhadap efek kardiovaskular.
Pengembangan obat: menurunkan efek samping terhadap tukak lambung dan ginjal.

Contoh drama

Sebuah kelas di SMP. Murid – muridnya sedang mengerjakan pekerjaan tertulis. Pak Guru berada dii depan kelas sambil mengawasi muridnya bekerja. Tiba – tiba terdengar pintu diketuk seseorang. Pak Guru membuka pintu. Di depan pintu berdiri seorang laki – laki berusia 40 tahun. Dia adalah ayah Yusri. Dia datang mendekat. Yusri memandang ayahnya dengan pandangan seperti bertanya.

Pak Guru : Yusri, ini ayahmu datang menjemput. Kamu boleh meninggalkan kelas sekarang.
Bawa tasmu!
Yusri : Baik Pak guru! (Yusri memberekan buku dan memasukkan ke tasnnya,
kemudian berjalan ke pintu. Teman – teman memperhatikan sambil bertanya –
tanya)
Selamat siang, Pak Guru! (Yusri menyalami gurunya)
Pak Guru : Selamat siang, Yusri!
Ayah : Yusri, ibumu sekarang ada di rumah sakit. Ayah baru saja mengantarkan ibu ke
sana. Tadi pagi ibu jatuh di kamar mandi. Mungkn kepalanya terbentur sehingga
ia pingsan dan tidak sadarkan diri. Kita akan langsung ke rumah sakit sekarang.
Yusri : (Agak terkejut. Hatinya gundah, pikirannya langsung melayang kepada ibunya)
Tapi… tapi … tapi…, Yah…, Ibu akan sembuh kan?
Ayah : Kita doakan, Yus! Semoga ibumu segera pulih.
Ketika ayah tinggalkan tadi, ibu belum siuman (Mereka tiba di rumah sakit
langsung menuju ke kamar tempat ibu Yusri terbaring. Yusri dan ayahnya masuk.
Di sana ada dokter sedang memeriksa ibu)
Ayah : Bagaimana, Dok? Tidak apa – apa?
Dokter : Ibu mengalami gegar otak agak berat. Ada pendarahan di kepala. Kita berdoa
saja, semoga semuanya berjalan dengan baik. (Menoleh pada Yusri) Ini anak
anda? (sambil melihat ayah)
Ayah : Ya, ini anak kami satu – satunya, Dok!
Dokter : (Memandang Yusri) Namamu?
Yusri : Yusri, Dokter!
Dokter : Yusri, kau harus tabah. Jangan terlalu bersedih. Serahkan semuanya pada Tuhan.
(Dokter mengusap – usap bahu Yusri. Yusri tunduk tetapi kata – kata dokter itu
tambah mengharu biru perasaannya) Bapak dan Yusri pulang dulu saja, nanti
sore boleh ke sini lagi.
Ayah : Baiklah, Dok. Kami akan pulang dulu segera kami ke sini lagi sesudah makan.
(Ayah menjabat tangan dokter, kemudian bersama Yusri keluar kamar)
Yusri : (Dalam mobil) Yah…, Yusri takut, Yah. Kalau ibu meninggal bagaimana, Yah?
(Dengan suara bergetar menahan tangisnya)
Ayah : Jangan begitu, sayang. Dokter berusaha menolong ibumu, mudah – mudahan
usahanya berhasil. Kita harus berserah diri pada Tuhan.
Yusri : Tetapi Yusri takut, Yah. Kalau ibu meninggal, Yusri bagaimana? Yusri tak
punya ibu lagi. Tak ada orang yang mengasihi saya, selain ayah. (Yusri
menangis)
Ayah : Tidak boleh begitu sayang. Dalam keadaan bagaimanapun kita harus selalu
percaya kepada Tuhan. Semua yang akan menimpa kita hanya Tuhanlah yang
. Jadi, kita harus bersabar. Iman kita harus teguh.
Yusri : Ya, ayah! Mudah – mudahan ibu segera sembuh. Saya akan selalu berdoa untuk
ibu, Yah.
Ayah : Itu yang baik. (Mereka sudah tiba di rumah) Ayo, kita turun.
(sesampainya di rumah)
Yusri : Yah, Yusri ingin mandi dan sholat dulu
Ayah : Baiklah nak, ayah sekarang akan menyiapkan semua pakaian dan keperluan ibumu,
untuk dibawa ke rumah sakit nanti sore.
Yusri : Iya, ayah!
(setelah mandi, dan ayah selesai menyiapkan semua keperluan ibunya)
Ayah : Yusri, ayo cepat kita segera ke rumah sakit sekarang!
Yusri : Ya… ayah!
Ayah : Kita harus berdoa buat ibumu, semoga ibumu baik – baik saja.
Yusri : Yusri selalu berdoa buat ibu, semoga selalu baik – baik saja…
(Tak lama mereka pun sampai di rumah sakit. Yusri dan ayahnya langsung bertemu dengan sang dokter)
Ayah : Dok, bagaimana keadaan istri saya sekarang ?!
Apakah ada perkembangan yang baik dok ??
Yusri : (langsung menambahkan pembicaraan ayahnya)
Iya dok, bagaimana keadaan ibu saya ?!
Ibu saya tidak apa – apa kan ?!
Ibu saya bisa sembuh kan dok ?!
Dokter : ( dengan bijaksana, dokter menjawab pertanyaan dari ayah Yusri dan Yusri)
Iya pak, dek. Ibu kalian tidak kenapa – napa, hanya saja ibu kalian harus dirawat inap
selama 3 hari.
Yusri : Kenapa dok Apakah gegar otak yang dialami ibu saya parah…!
Dokter : Hemmm…
Kami dari pihak rumah sakit ingin berusaha semaksimal mungkin untuk menyembuhkan
ibumu.
Ayah : Baiklah dok, tolong istri saya dirawat intensif, karena selama 3 hari saya dan anak saya
tidak bisa datang ke sini. Saya hanya tukang ojek harus mengejar setoran. Dan Yusri
anak saya harus ke sekolah. Tapi, kemungkinan Yusri akan sesekali datang ke sini.
Dokter : Ya, baiklah kalau begitu pak. Permisi saya tinggal dulu
Yusri dan ayah : Terima kasih dok.
(Setelah itu, tinggal lah Yusri dan ayahnya di dalam kamar ibu mereka)
Yusri : Ibu… ibu…
Yusri sayang ibu, Yusri ingin ibu cepat sembuh. (sambil menangis di pelikan ibunya)
Ayah : Sudahlah nak. Sekarang kita berdoa saja. Semoga ibumu lekas sembuh.
Yusri : Baiklah ayah, kita berdoa saja buat kesembuhan ibu.
(Ayah dan Yusri berdoa untuk kesembuhan ibu mereka)
Ayah : Yusri, sebaiknya sekarang kita pulang dulu, karena ini sudah jam 9 malam. Kamu besok
kan sekolah!
Yusri : Baiklah, sekarang kita pulang Yah…
(Kemudian Yusri dan ayahnya pulang ke rumah, sampai di rumah, mereka segera istirahat karena telah lelah)
(keesokan harinya, Yusri pergi ke sekolah dan ayahnya pergi bekerja. Sehingga tidak sempat melihat ibu mereka)
Hari ketiga setelah ibunya dirawat, ayah dan Yusri pun pergi ke rumah sakit.
(Sampai di Rumah Sakit)
Dokter : Alhamdulilah pak, berkat doa bapak dan anak bapak, akhirnya ibu Yusri sudah sembuh.
Dan hari ini pihak Rumah sakit mengizinkan ibu Yusri untuk pulang
Yusri : Terima kasih ya allah… engkau telah mendengar doaku
Ayah : Jadi, sekarang istriku boleh pulang dok ?
Dokter : Iya pak.
(Akhirnya ibu Yusri dibawa pulang oleh ayah dan Yusri)
Sampainya di rumah.
Ibu Yusri : Alhamdulilah pak, akhirnya ibu sembuh
Ayah : Iya, bu…. Ini berkat allah…
Yusri : Iya, bu.
Ayah dan Yusri tidak ingin ibu kenapa – napa. Kami sayang ibu
Ibu Yusri : Ibu juga sayang kalian

(TAMAT)

Atasi kanker serviks

MENURUT data, kanker serviks adalah pembuluh nomor 1. Kanker ini paling sering ditemukan di antara penyakit ginekologi. Di dunia, setiap 2 menit seorang perempuan meninggal karena kanker ini.

Musuh terbesar seorang perempuan adalah kanker mulut rahim. Kanker mulut rahim itu adalah kanker yang terdapat di serviks uterus, daerah organ produksi perempuan yang merupakan pintu masuk ke arah rahim, terletak di antara rahim dengan liang vagina.

Gejala-gejala

Keputihan yang lama, bahkan sampai mengeluarkan bau, dan terjadinya perdarahan pada saat melakukan hubungan seksual merupakan salah satu gejala kanker mulut rahim. Pada stadium awal, kanker mulut rahim sulit terdeteksi. Pada tahap displasia sampai stadium 1, praktis tidak ada keluhan. Keluhan baru muncul pada stadium 2 dan 3. Pada stadium 4, sel kanker mungkin sudah menjalar ke otak, paru-paru dan beberapa organ tubuh lainnya.

Hampir 90 persen kanker mulut rahim itu terdapat di epitel permukaan, di mana ditemukan keadaan yang disebut pembakal kanker mulut rahim atau prakanker, mulai dari yang ringan sampai yang menjadi karsinoma in situ atau stadium nol. Semuanya dapat didiagnosis dengan screening.

Pada stadium awal, sel kanker bisa menyebar ke daerah mulut rahim. Kondisi prakanker sampai karsinoma in situ sering tak menunjukkan gejala karena berada dalam lapisan epitel dan belum menimbulkan perubahan yang nyata. Pada stadium kedua, gejala yang timbul adalah keputihan, perdarahan pascasanggama dan keluarnya cairan encer dari vagina. Jika sudah invasif, akan ditemukan gejala seperti pendarahan spontan, keluar keputihan dan rasa tak nyaman pada saat akan melakukan hubungan seksual.

Ada beberapa faktor penyebab terjadinya sel kanker, baik langsung maupun tak langsung. Pertama, screening atau penapisan. Displasia sering ditemukan pada usia 20 tahun. Karsinoma in situ pada usia 15-35 tahun dan kanker serviks pada perempuan invasif usia 40 tahun. Kedua, lajang dan menikah pada usia muda dan meningkat dua kali lipat pada perempuan yang berhubungan seksual sebelum 16 tahun. Ketiga, peran pasangan pria. Perempuan yang menikah dengan pria yang (mantan) istrinya menderita kanker mulut rahim, akan tertular pula. Keempat, karakteristik reproduksi dan menstruasi.

Jelaga dan Rempah-rempah

Kanker mulut rahim ini, selain dengan tata cara medis, dapat juga diobati dengan jelaga dan rempah-rempah. Cara alternatif ini digunakan oleh Nyai Syarifa, salah seorang terapis yang berpraktik di Jalan Dewi Sartika Nomor 6, Cililitan Kecil, jakarta Timur. Ia menggunakan minyak jelaga untuk mengetahui penyakit apa yang sedang diderita oleh si pasien.

Sebelum diobati, pasien terlebih dahulu berkonsultasi dengan Nyai Syarifa. Setelah itu Nyai Syarifa mengoleskan minyak jelaga ke salah satu kuku ibu jarinya. Dari situlah Nyai Syarifa mengetahui letak penyakit yang diderita oleh pasien. Setelah mengetahui sumber penyakitnya, Nyai Syarifa memijat perut atau letak di mana kanker mulut rahim itu berada. Pijatan berfungsi untuk meralakskan pasien.

Selain dengan minyak jelaga dan pijatan, Nyai Syarifa juga menggunakan ramuan khusus. Ramuan itu diolah dari berbagai bahan alami atau campuran herbal, antara lain rumput laut dan sambiloto. Setelah diracik, ramuan herbal itu dikemas dalam dua bentuk yaitu kapsul dan godokan atau yang dikeringkan. Yang berbentuk kapsul dapat langsung diminum. Sementara untuk yang godokan, pasien harus merebusnya terlebih dahulu sebelum diminum. Godokan herbal ini dapat digunakan dalam jangka waktu 2 bulan.

Terakhir, Nyai Syarifa memberikan air kebatinan. "Setelah herbal sudah 2 bulan dipakai, pasien harus datang lagi dan mengambil ramuan herbal kembali untuk dua bulan berikutnya," ungkapnya. Selama menjalani pengobatan, pasien diwajibkan datang ke tempat praktik Nyai Syarifa sekali seminggu. "Saya ingin menyembuhkan pasien dengan total," tambahnya.

Kanker serviks

Tentu anda sudah tak asing lagi dengan istilah kanker servik (Cervical Cancer), atau kanker pada leher rahim. Benar, sesuai dengan namanya, kanker leher rahim adalah kanker yang terjadi pada servik uterus, suatu daerah pada organ reproduksi wanita yang merupakan pintu masuk ke arah rahim yang terletak antara rahim (uterus) dengan liang senggama (vagina). Kanker ini biasanya terjadi pada wanita yang telah berumur, tetapi bukti statistik menunjukan bahwa kanker leher rahim dapat juga menyerang wanita yang berumur antara 20 sampai 30 tahun.
Memang istilah "kanker" sendiri sudah pasti memberi kesan menakutkan dan menyeramkan. Laksana seorang terpidana menerima hukuman mati.

Bagaimana pula dengan kanker leher rahim?
Apakah juga sama menakutkannya dengan beberapa kanker lainnya?
Menurut para ahli kanker, kanker leher rahim adalah salah satu jenis kanker yang paling dapat dicegah dan paling dapat disembuhkan dari semua kasus kanker. Tetapi, biarpun demikian, di wilayah Australia barat saja, tercatat sebanyak 85 orang wanita didiagnosa positif terhadap kanker leher rahim setiap tahun. Dan pada tahun 1993 saja, 40 wanita telah tewas menjadi korban keganasan kanker ini.

Bagaimanakah kanker leher rahim terjadi?
Layaknya semua kanker, kanker leher rahim terjadi ditandai dengan adanya pertumbuhan sel-sel pada leher rahim yang tidak lazim (abnormal). Tetapi sebelum sel-sel tersebut menjadi sel-sel kanker, terjadi beberapa perubahan yang dialami oleh sel-sel tersebut. Perubahan sel-sel tersebut biasanya memakan waktu sampai bertahun-tahun sebelum sel-sel tadi berubah menjadi sel-sel kanker. Selama jeda tersebut, pengobatan yang tepat akan segera dapat menghentikan sel-sel yang abnormal tersebut sebelum berubah menjadi sel kanker. Sel-sel yang abnormal tersebut dapat dideteksi kehadirannya dengan suatu test yang disebut "Pap smear test", sehingga semakin dini sel-sel abnormal tadi terdeteksi, semakin rendahlah resiko seseorang menderita kanker leher rahim.
Memang Pap smear test adalah suatu test yang aman dan murah dan telah dipakai bertahun-tahun lamanya untuk mendeteksi kelainan-kelainan yang terjadi pada sel-sel leher rahim. Test ini ditemukan pertama kali oleh Dr. George Papanicolou, sehingga dinamakan Pap smear test. Pap smear test adalah suatu metode pemeriksaan sel-sel yang diambil dari leher rahim dan kemudian diperiksa di bawah mikroskop untuk melihat perubahan-perubahan yang terjadi dari sel tersebut. Perubahan sel-sel leher rahim yang terdeteksi secara dini akan memungkinkan beberapa tindakan pengobatan diambil sebelum sel-sel tersebut dapat berkembang menjadi sel kanker.
Test ini hanya memerlukan waktu beberapa menit saja. Dalam keadaan berbaring terlentang, sebuah alat yang dinamakan spekulum akan dimasukan kedalam liang senggama. Alat ini berfungsi untuk membuka dan menahan dinding vagina supaya tetap terbuka, sehingga memungkinkan pandangan yang bebas dan leher rahim terlihat dengan jelas. Sel-sel leher rahim kemudian diambil dengan cara mengusap leher rahim dengan sebuah alat yang dinamakan spatula, suatu alat yang menyerupai tangkai pada es krim, dan usapan tersebut dioleskan pada obyek-glass, dan kemudian dikirim ke laboratorium patologi untuk pemeriksaan yang lebih teliti.
Prosedur pemeriksaan Pap smear test mungkin sangat tidak menyenangkan untuk anda, tetapi tidak akan menimbulkan rasa sakit. Mungkin anda lebih memilih dokter wanita untuk prosedur ini, tetapi pada umumnya para dokter umum dan klinik Keluarga Berencana dapat dimintai bantuan untuk pemeriksaan Pap smear test. Usahakanlah melakukan Pap smear test ini pada waktu seminggu atau dua minggu setelah berakhirnya masa menstruasi anda. Jika anda sudah mati haid, Pap smear test dapat anda lakukan kapan saja. Tetapi jika kandung rahim dan leher rahim telah diangkat atau dioperasi (hysterectomy atau operasi pengangkatan kandung rahim dan leher rahim), anda tidak perlu lagi melakukan Pap smear test karena anda sudah terbebas dari resiko menderita kanker leher rahim. Pap smear test biasanya dilakukan setiap dua tahun sekali, dan lebih baik dilakukan secara teratur. Hal yang harus selalu diingat adalah tidak ada kata terlambat untuk melakukan Pap smear test. Pap smear test selalu diperlukan biarpun anda tidak lagi melakukan aktifitas seksual.

Bagaimanakah Tanda-tanda Kanker Serviks?
Perubahan awal yang terjadi pada sel leher rahim tidak selalu merupakan suatu tanda-tanda kanker. Pemeriksaan Pap smear test yang teratur sangat diperlukan untuk mengetahui lebih dini adanya perubahan awal dari sel-sel kanker. Perubahan sel-sel kanker selanjutnya dapat menyebabkan perdarahan setelah aktivitas sexual atau diantara masa menstruasi.
Jika anda mendapatkan tanda-tanda tersebut, sebaiknya anda segera melakukan pemeriksaan ke dokter. Adanya perubahan ataupun keluarnya cairan (discharge) ini bukanlah suatu hal yang normal, dan pemeriksaan yang teliti harus segera dilakukan walaupun anda baru saja melakukan Pap smear test. Biarpun begitu, pada umumnya, setelah dilakukan pemeriksaan yang teliti, hasilnya tidak selalu positip kanker.

Pengobatan
Seperti pada kejadian penyakit yang lain, jika perubahan awal dapat dideteksi seawal mungkin, tindakan pengobatan dapat diberikan sedini mungkin. Jika perubahan awal telah diketahui pengobatan yang umum diberikan adalah dengan:
1. Pemanasan, diathermy atau dengan sinar laser.
2. Cone biopsi, yaitu dengan cara mengambil sedikit dari sel-sel leher rahim, termasuk sel yang mengalami perubahan. Tindakan ini memungkinkan pemeriksaan yang lebih teliti untuk memastikan adanya sel-sel yang mengalami perubahan. Pemeriksaan ini dapat dilakukan oleh ahli kandungan.
Jika perjalanan penyakit telah sampai pada tahap pre-kanker, dan kanker leher rahim telah dapat diidentifikasi, maka untuk penyembuhan, beberapa hal yang dapat dilakukan adalah:
1. Operasi, yaitu dengan mengambil daerah yang terserang kanker, biasanya uterus beserta leher rahimnya.
2. Radioterapi yaitu dengan menggunakan sinar X berkekuatan tinggi yang dapat dilakukan secara internal maupun eksternal.
Resiko untuk terserang kanker:
Setiap wanita yang pernah melakukan hubungan seksual mempunyai resiko terhadap kanker leher rahim. Sel-sel leher rahim mungkin mengalami perubahan sehingga sangat diperlukan melakukan Pap smear test secara teratur (baik yang telah ataupun yang belum pernah mendapatkan Pap smear test). Demikian juga bagi anda yang merokok kemungkinan untuk mendapatkan kanker leher rahim sangat besar.
Dijumpainya Human Papilloma Virus (HPV) sering diduga sebagai penyebab terjadinya perubahan yang abnormal dari sel-sel leher rahim.
Memiliki pasangan seksual yang berganti-ganti atau memulai aktifitas seksual pada usia yang sangat muda juga memperbesar resiko kemungkinan mendapat kanker leher rahim.
Apa yang harus anda lakukan untuk menghindari kanker leher rahim ?
Yang pertama, jika anda pernah melakukan hubungan seksual anda harus melakukan Pap smear test secara teratur setiap dua tahun dan ini dilakukan sampai anda berusia 70 tahun. Pada beberapa kasus mungkin dokter menyarankan untuk melakukan Pap smear test lebih sering.
Hal yang ke dua adalah melaporkan adanya gejala-gejala yang tidak normal seperti adanya perdarahan, terutama setelah coitus (senggama).
Hal yang ke tiga adalah tidak merokok. Data statistik melaporkan bahwa resiko terserang kanker leher rahim akan menjadi lebih tinggi jika wanita merokok.
Dengan melakukan beberapa tindakan yang dapat memperkecil resiko tersebut, mudah-mudahan kita dijauhkan dari kejadian kanker leher rahim ini. Semoga.
Dapatkah anda membayangkan, bagaimanakah perasaan anda jika mengetahui hasil pemeriksaan 'Pap Smear' anda memberikan hasil abnormal? Tentulah anda akan merasa kuatir dan cemas, manakala anda mendapati bahwa hasil pemeriksaan 'Pap Smear' anda abnormal. Tetapi janganlah terlalu cemas dahulu, karena tidak semua penampakan sel-sel yang abnormal tersebut berarti kanker. Memang 'Pap Smear' dapat mendeteksi kelainan-kelainan perubahan sel-sel leher rahim secara dini. Paradigma yang harus diingat adalah semakin awal ditemukannya kelainan-kelainan pada pemeriksaan 'Pap Smear', maka akan semakin mudah pula diatasi masalahnya.
Apakah artinya jika 'Pap Smear' anda abnormal.
Hasil 'Pap Smear' dikatakan abnormal jika sel-sel yang berasal dari leher rahim anda ketika diperiksa di bawah mikroskop akan memberikan penampakan yang berbeda dengan sel normal. Kejadian ini biasanya terjadi 1 dari 10 pemeriksaan 'Pap Smear'. Beberapa faktor yang dapat memberikan indikasi diketemukannya penampakan 'Pap Smear' yang abnormal adalah:
1. Unsatisfactory 'Pap Smear'
Pada kasus ini, berarti pegawai di Lab tersebut tidak bisa melihat sel-sel leher rahims anda dengan detail sehingga gagal untuk membuat suatu laporan yang komprehensive kepada dokter anda. Jika kasus ini menimpa anda sebaiknya anda datang lagi untuk pemeriksaan 'Pap Smear' pada waktu yang akan ditentukan oleh dokter anda.
2. Jika ada infeksi atau inflamasi
Kadang-kadang pada pemeriksaan 'Pap Smear' memberikan penampakan terjadinya inflamasi. Ini berarti bahwa sel-sel di dalam leher rahims mengalami suatu iritasi yang ringan sifatnya. Memang kadang-kadang inflamasi dapat kita deteksi melalui pemeriksaan 'Pap Smear', biarpun kita tidak merasakan keluhan-keluhan karena tidak terasanya gejala klinis yang ditimbulkannya. Sebabnya bermacam-macam. Mungkin telah terjadi infeksi yang dikarenakan oleh bakteri, atau karena jamur'. Konsultasikan dengan dokter anda mengenai masalah ini beserta pengobatannya jika diperlukan. Tanyakan kapan anda harus menjalani 'Pap Smear' lagi.
3. Atypia atau Minor Atypia
Yang dimaksud dengan keadaan ini adalah jika pada pemeriksaan 'Pap Smear' terdeteksi perubahan-perubahan sel-sel leher rahims, tetapi sangat minor dan penyebabnya tidak jelas. Pada kasus ini, biasanya hasilnya dilaporkan sebagai 'atypia'. Biasanya terjadinya perubahan penampakan sel-sel tersebut dikarenakan adanya peradangan, tetapi tidak jarang pula karena infeksi virus. Karena untuk membuat suatu diagnosa yang definitif tidak memungkinkan pada tahap ini, dokter anda mungkin akan merekomendasikan anda untuk menjalani pemeriksaan lagi dalam waktu enam bulan. Pada umumnya, sel-sel tersebut akan kembali menjadi normal lagi. Jadi, adalah sangat penting bagi anda untuk melakukan 'Pap Smear' lagi untuk memastikan bahwa kelainan-kelainan yang tampak pada pemeriksaan pertama tersebut adalah gangguan yang tidak serius. Jika hasil pemeriksaan menghasilkan hasil yang sama maka anda mungkin disarankan untuk menjalani kolposkopi.
Apakah kolposkopi itu?
Kolposkopi adalah suatu prosedur pemeriksaan vagina dan leher rahims oleh seorang dokter yang berpengalaman dalam bidang tersebut. Dengan memeriksa permukaan leher rahims, dokter akan menentukan penyebab abnormalitas dari sel-sel leher rahims seperti yang dinyatakan dalam pemeriksaan 'Pap Smear'. Cara pemeriksaan kolposkopi adalah sebagai berikut: dokter akan memasukkan suatu cairan kedalam vagina dan memberi warna saluran leher rahims dengan suatu cairan yang membuat permukaan leher rahims yang mengandung sel-sel yang abnormal terwarnai.. Kemudian dokter akan melihat kedalam saluran leher rahims melalui sebuah alat yang disebut kolposkop. Kolposkop adalah suatu alat semacam mikroskop binocular yang mempergunakan sinar yang kuat dengan pembesaran yang tinggi.
Jika area yang abnormal sudah terlokalisasi, dokter akan mengambil sampel pada jaringan tersebut (melakukan biopsi) untuk kemudian dikirim ke lab guna pemeriksaan yang mendetail dan akurat. Pengobatan akan sangat tergantung sekali pada hasil pemeriksaan kolposkopi anda.

Bagaimanakah dengan aktifitas seksual anda?
Pada tahap ini, anda tidak perlu kuatir dengan aktifitas seksual anda. Anda tidak perlu absen melakukan aktifitas seksual hanya karena pemeriksaan 'Pap Smear' anda positip, karena keadaan kanker atau pre-kanker yang anda derita tidak mungkin ditularkan kepada suami anda. Tetapi jika sedang dalam pengobatan penyembuhan, sebaiknya tanyakanlah kepada dokter anda kapan anda dapat melakukan hubungan sanggama lagi dan seberapa seringnya hubungan tersebut.

Perlukah dilakukan pemeriksaan lanjutan sesudah selesainya pengobatan?
Pemeriksaan lanjutan sesudah selesainya masa pengobatan adalah mutlak diperlukan untuk mendapatkan kepastian bahwa area yang telah diobati telah sembuh sama sekali. Biarpun metode pengobatan yang anda dapatkan sangat efektif, sel-sel yang abnormal kadang-kadang dapat kambuh lagi, bahkan dapat berkembang dengan derajat keparahan yang lebih tinggi. Jadi deteksi dini adalah hal yang sangat esensial sekali. Selama dua tahun pertama masa pengobatan anda, anda disarankan untuk menjalani pemeriksaan 'Pap Smear' setiap tiga bulan atau enam bulan sekali. Jika setelah tiga kali pemeriksaan berturut-turut hasil 'Pap Smear' anda normal, ini berarti anda telah dapat dinyatakan sembuh, dan anda dapat melakukan pemeriksaan 'Pap Smear' tersebut setiap tahun sekali secara kontinyu.

Minggu, 03 Mei 2009

Obat antiinflamasi

Obat Anti Inflamasi Non Steroid (OAINS)
Jenis OAINS yang paling sering digunakan pada anak adalah ibuprofen. Dosis sebesar 5-10 mg/kg/kali mempunyai efektifitas antipiretik yang setara dengan aspirin atau parasetamol. Sama halnya dengan aspirin dan OAINS lainnya, ibuprofen bisa menyebabkan ulkus lambung, perdarahan, dan perforasi, meskipun komplikasi ini jarang pada anak-anak. Ibuprofen juga tidak direkomendasikan untuk anak demam yang mengalami diare dengan atau tanpa muntah.
Jenis Lainnya
Turunan pirazolon seperti fenilbutazon dan dipiron, efektif sebagai antipiretik, tetapi jauh lebih toksik (membahayakan).
Terapi Suportif
Upaya Suportif yang Direkomendasikan
Tingkatkan asupan cairan (ASI, susu, air, kuah sup, atau jus buah). Minum banyak juga mampu menjadi ekspektoran (pelega saluran napas) dengan mengurangi produksi lendir di saluran napas. Jarang terjadi dehidrasi berat tanpa adanya diare dan muntah terus-menerus.. Hindari makanan berlemak atau yang sulit dicerna karena demam menurunkan aktivitas lambung.
Kenakan pakaian tipis dalam ruangan yang baik ventilasi udaranya. Anak tidak harus terus berbaring di tempat tidur)tetapi dijaga agar tidak melakukan aktivitas berlebihan.
Mengompres atau anak dengan air hangat dapat dilakukan jika anak rewel merasa sangat tidak nyaman, umumnya pada suhu sekitar 40 selsius. Mengompres dapat dilakukan dengan meletakkan anak di bak mandi yang sudah diisi air hangat. Lalu basuh badan, lengan, dan kaki anak dengan air hangat tersebut.
Umumnya mengompres anak akan menurunkan demamnya dalam 30-45 menit. Namun jika anak merasa semakin tidak nyaman dengan berendam, jangan lakukan hal ini.
Upaya Suportif yang Tidak Direkomendasikan
Upaya ‘mendinginkan’ badan anak dengan melepaskan pakaiannya, memandikan atau membasuhnya dengan air dingin, atau mengompresnya dengan alkohol. Jika nilai-ambang hipotalamus sudah direndahkan terlebih dahulu dengan obat, melepaskan pakaian anak atau mengompresnya dengan air dingin justru akan membuatnya menggigil (dan tidak nyaman), sebagai upaya tubuh menjaga temperatur pusat berada pada nilai-ambang yang telah disesuaikan. Selain itu alkohol dapat pula diserap melalui kulit masuk ke dalam peredaran darah, dan adanya risiko toksisitas.
KESIMPULAN
Obat Anti-inflamasi Nonsteroid, Part 1
II.2 Obat Anti-inflamasi Nonsteroid
II.2.1 Jenis Obat Anti-inflamasi Nonsteroid
Obat anti-inflamasi nonstreoid (OAINS) merupakan kelompok obat yang paling banyak dikonsumsi di seluruh dunia untuk mendapatkan efek analgetika, antipiretika, dan anti-inflamasi.9 OAINS merupakan pengobatan dasar untuk mengatasi peradangan-peradangan di dalam dan sekitar sendi seperti lumbago, artralgia, osteoartritis, artritis reumatoid, dan gout artritis. Disamping itu, OAINS juga banyak pada penyakit-penyakit non-rematik, seperti kolik empedu dan saluran kemih, trombosis serebri, infark miokardium, dan dismenorea.
OAINS merupakan suatu kelompok obat yang heterogen, bahkan beberapa obat sangat berbeda secara kimia. Walaupun demikian, obat-obat ini mempunyai banyak persamaan dalam efek terapi maupun efek samping.15 Prototip obat golongan ini adalah aspirin, karena itu OAINS sering juga disebut sebagai obat-obat mirip aspirin (aspirin-like drug). Aspirin-like drugs dibagi dalam lima golongan, yaitu:
1. Salisilat dan salisilamid, derivatnya yaitu asetosal (aspirin), salisilamid, diflunisal
2. Para aminofenol, derivatnya yaitu asetaminofen dan fenasetin
3. Pirazolon, derivatnya yaitu antipirin (fenazon), aminopirin (amidopirin), fenilbutazon dan turunannya
4. Antirematik nonsteroid dan analgetik lainnya, yaitu asam mefenamat dan meklofenamat, ketoprofen, ibuprofen, naproksen, indometasin, piroksikam, dan glafenin
5. Obat pirai, dibagi menjadi dua, yaitu (1) obat yang menghentikan proses inflamasi akut, misalnya kolkisin, fenilbutazon, oksifenbutazon, dan (2) obat yang mempengaruhi kadar asam urat, misalnya probenesid, alupurinol, dan sulfinpirazon.
Sedangkan menurut waktu paruhnya, OAINS dibedakan menjadi:
1. AINS dengan waktu paruh pendek (3-5 jam), yaitu aspirin, asam flufenamat, asam meklofenamat, asam mefenamat, asam niflumat, asam tiaprofenamat, diklofenak, indometasin, karprofen, ibuprofen, dan ketoprofen.
2. AINS dengan waktu paruh sedang (5-9 jam), yaitu fenbufen dan piroprofen.
3. AINS dengan waktu paruh tengah (kira-kira 12 jam), yaitu diflunisal dan naproksen.
4. AINS dengan waktu paruh panjang (24-45 jam), yaitu piroksikam dan tenoksikam.
5. AINS dengan waktu paruh sangat panjang (lebih dari 60 jam), yaitu fenilbutazon dan oksifenbutazon.
KLASIFIKASI KIMIAWI OBAT ANTI-INFLAMASI NONSTEROID
Nonselective Cyclooxygenase Inhibitors
• Derivat asam salisilat: aspirin, natrium salisilat, salsalat, diflunisal, cholin magnesium trisalisilat, sulfasalazine, olsalazine
• Derivat para-aminofenol: asetaminofen
• Asam asetat indol dan inden: indometasin, sulindak
• Asam heteroaryl asetat: tolmetin, diklofenak, ketorolak
• Asam arylpropionat: ibuprofen, naproksen, flurbiprofen, ketoprofen, fenoprofen, oxaprozin
• Asam antranilat (fenamat): asam mefenamat, asam meklofenamat
• Asam enolat: oksikam (piroksikam, meloksikam)
• Alkanon: nabumeton
Selective Cyclooxygenase II inhibitors
• Diaryl-subtiuted furanones: rofecoxib
• Diaryl-subtituted pyrazoles: celecoxib
• Asam asetat indol: etodolac
• Sulfonanilid: nimesulid
Sumber: Goodman & Gilman’s The Pharmacological Basis of Therapeutics, 10th ed, 2001
II.2.2 Aspek Farmakodinamik Obat Anti-inflamasi Nonsteroid
Semua OAINS atau aspirin-like drugs bersifat antipiretik, analgesik, dan anti-inflamasi.
A. Efek Analgesik
Sebagai analgesik, OAINS hanya efektif terhadap nyeri dengan intensitas rendah sampai sedang, misalnya sakit kepala, mialgia, artralgia, dismenorea dan juga efektif terhadap nyeri yang berkaitan dengan inflamasi atau kerusakan jaringan. Efek analgesiknya jauh lebih lemah daripada efek analgesik opioat, tetapi OAINS tidak menimbulkan ketagihan dan tidak menimbulkan efek samping sentral yang merugikan. Untuk menimbulkan efek analgesik, OAINS bekerja pada hipotalamus, menghambat pembentukan prostaglandin ditempat terjadinya radang, dan mencegah sensitisasi reseptor rasa sakit terhadap rangsang mekanik atau kimiawi.
B. Efek Antipiretik
Temperatur tubuh secara normal diregulasi oleh hipotalamus. Demam terjadi bila terdapat gangguan pada sistem “thermostat” hipotalamus. Sebagai antipiretik, OAINS akan menurunkan suhu badan hanya dalam keadaan demam. Penurunan suhu badan berhubungan dengan peningkatan pengeluaran panas karena pelebaran pembuluh darah superfisial. Antipiresis mungkin disertai dengan pembentukan banyak keringat. Demam yang menyertai infeksi dianggap timbul akibat dua mekanisme kerja, yaitu pembentukan prostaglandin di dalam susunan syaraf pusat sebagai respon terhadap bakteri pirogen dan adanya efek interleukin-1 pada hipotalamus. Aspirin dan OAINS lainnya menghambat baik pirogen yang diinduksi oleh pembentukan prostaglandin maupun respon susunan syaraf pusat terhadap interleukin-1 sehingga dapat mengatur kembali “thermostat” di hipotalamus dan memudahkan pelepasan panas dengan jalan vasodilatasi.
C. Efek Anti-inflamasi
Inflamasi adalah suatu respon jaringan terhadap rangsangan fisik atau kimiawi yang merusak. Rangsangan ini menyebabkan lepasnya mediator inflamasi seperti histamin, serotonin, bradikinin, prostaglandin dan lainnya yang menimbulkan reaksi radang berupa panas, nyeri, merah, bengkak, dan disertai gangguan fungsi. Kebanyakan OAINS lebih dimanfaatkan pada pengobatan muskuloskeletal seperti artritis rheumatoid, osteoartritis, dan spondilitis ankilosa. Namun, OAINS hanya meringankan gejala nyeri dan inflamasi yang berkaitan dengan penyakitnya secara simtomatik, tidak menghentikan, memperbaiki, atau mencegah kerusakan jaringan pada kelainan muskuloskeletal.
Meskipun semua OAINS memiliki sifat analgesik, antipiretik dan anti-inflamasi, namun terdapat perbedaan aktivitas di antara obat-obat tersebut. Salisilat khususnya aspirin adalah analgesik, antipiretik dan anti-inflamasi yang sangat luas digunakan. Selain sebagai prototip OAINS, obat ini merupakan standar dalam menilai OAINS lain. OAINS golongan para aminofenol efek analgesik dan antipiretiknya sama dengan golongan salisilat, namun efek anti-inflamasinya sangat lemah sehingga tidak digunakan untuk anti rematik seperti salisilat. Golongan pirazolon memiliki sifat analgesik dan antipiretik yang lemah, namun efek anti-inflamasinya sama dengan salisilat.
II.2.3 Efek Samping Obat Anti-inflamasi Nonsteroid
Selain menimbulkan efek terapi yang sama, OAINS juga memiliki efek samping yang serupa. Efek samping yang paling sering terjadi adalah induksi tukak lambung atau tukak peptik yang kadang-kadang disertai anemia sekunder akibat perdarahan saluran cerna.15 Mekanisme kerusakan pada lambung oleh OAINS terjadi melalui berbagai mekanisme. OAINS menimbulkan iritasi yang bersifat lokal yang mengakibatkan terjadinya difusi kembali asam lambung ke dalam mukosa dan menyebabkan kerusakan jaringan. Selain itu OAINS juga menghambat sintesa prostaglandin yang merupakan salah satu aspek pertahanan mukosa lambung disamping mukus, bikarbonat, resistensi mukosa, dan aliran darah mukosa. Dengan terhambatnya pembentukan prostaglandin, maka akan terjadi gangguan barier mukosa lambung, berkurangnya sekresi mukus dan bikarbonat, berkurangnya aliran darah mukosa, dan terhambatnya proses regenerasi epitel mukosa lambung sehingga tukak lambung akan mudah terjadi.10 Indometasin, sulindak, dan natrium mefenamat mempunyai resirkulasi enterohepatik yang luas, yang menambah pemaparan obat-obat ini dan meningkatkan toksisitas gastrointestinalnya. Selain itu, indometasin juga dilaporkan dapat mengakibatkan iritasi setempat langsung yang dapat mengakibatkan perforasi. Penelitian lain menunjukkan bahwa OAINS yang menyebabkan kerusakan mukosa paling minimal adalah sulindak, aspirin enteric coated, diflunisal, dan ibuprofen.20 Gejala yang diakibatkan oleh OAINS antara lain dispepsia, nyeri epigastrium, indigesti, heart burn, nausea, vomitus, dan diare.
Prostaglandin E2 (PGE2) dan I2 (PGI2¬) yang dibentuk dalam glomerulus mempunyai pengaruh terutama pada aliran darah dan tingkat filtrasi glomerulus. PGI1 yang diproduksi pada arteriol ginjal juga mengatur aliran darah ginjal. Penghambatan biosintesis prostaglandin di ginjal, terutama PGE2, oleh OAINS menyebabkan penurunan aliran darah ginjal. Pada orang normal, dengan hidrasi yang cukup dan ginjal yang normal, gangguan ini tidak banyak mempengaruhi fungsi ginjal karena PGE2 dan PGI2 tidak memegang peranan penting dalam pengendalian fungsi ginjal. Tetapi pada penderita hipovolemia, sirosis hepatis yang disertai asites, dan penderita gagal jantung, PGE2 dan PGI2 menjadi penting untuk mempertahankan fungsi ginjal. Sehingga bila OAINS diberikan, akan terjadi penurunan kecepatan filtrasi glomerulus dan aliran darah ginjal bahkan dapat pula terjadi gagal ginjal. Penghambatan enzim siklooksigenase dapat menyebabkan terjadinya hiperkalemia. Hal ini sering sekali terjadi pada penderita diabetes mellitus, insufisiensi ginjal, dan penderita yang menggunakan β-blocker dan ACE-inhibitor atau diuretika yang menjaga kalium (potassium sparing). Selain itu, penggunaan OAINS dapat menimbulkan reaksi idiosinkrasi yang disertai proteinuria yang masif dan nefritis interstitial yang akut.
Efek samping lain adalah gangguan fungsi trombosit dengan akibat perpanjangan waktu perdarahan. Ketika perdarahan, trombosit yang beredar dalam sirkulasi darah mengalami adhesi dan agregasi. Trombosit ini kemudian menyumbat dengan endotel yang rusak dengan cepat sehingga perdarahan terhenti. Agregasi trombosit disebabkan oleh adanya tromboksan A2 (TXA2). TXA2, sama seperti prostaglandin, disintesis dari asam arachidonat dengan bantuan enzim siklooksigenase. OAINS bekerja menghambat enzim siklooksigenase. Aspirin mengasetilasi Cox I (serin 529) dan Cox II (serin 512) sehingga sintesis prostaglandin dan TXA2 terhambat. Dengan terhambatnya TXA2, maka proses trombogenesis terganggu, dan akibatnya agregasi trombosit tidak terjadi. Jadi, efek antikoagulan trombosit yang memanjang pada penggunaan aspirin atau OAINS lainnya disebabkan oleh adanya asetilasi siklooksigenase trombosit yang irreversibel (oleh aspirin) maupun reversibel (oleh OAINS lainnya). Proses ini menetap selama trombosit masih terpapar OAINS dalam konsentrasi yang cukup tinggi.
Dengan menggunakan meta analisis, dapat diketahui bahwa OAINS dapat meningkatkan tekanan darah rata-rata (mean arterial pressure) sebanyak kurang lebih 5 mmHg. OAINS paling kuat mengantagonis efek antihipertensi β-blocker dan ACE-inhibitor, sedangkan terhadap efek antihipertensi vasodilator atau diuretik efeknya paling lemah. OAINS yang paling kuat menimbulkan efek meningkatkan tekanan darah ialah piroksikam.
OAINS juga dapat menyebabkan reaksi kulit seperti erupsi morbiliform yang ringan, reaksi-reaksi obat yang menetap, reaksi-reaksi fotosensitifitas, erupsi-erupsi vesikobulosa, serum sickness, dan eritroderma exofoliatif. Hampir semua OAINS dapat menyebabkan urtikaria terutama pada pasien yang sensitif dengan aspirin. Menurut studi oleh Akademi Dermatologi di Amerika pada tahun 1984, OAINS yang paling sedikit menimbulkan gangguan kulit adalah piroksikam, zomepirac, sulindak, natrium meklofenamat, dan benaxoprofen.
Pada sistem syaraf pusat, OAINS dapat menyebabkan gangguan seperti, depresi, konvulsi, nyeri kepala, rasa lelah, halusinasi, reaksi depersonalisasi, kejang, dan sinkope. Pada penderita usia lanjut yang menggunakan naproksen atau ibuprofen telah dilaporkan mengalami disfungsi kognitif, kehilangan personalitas, pelupa, depresi, insomnia, iritasi, rasa ringan kepala, hingga paranoid.20 Pada beberapa orang dapat terjadi reaksi hipersensitifitas berupa rinitis vasomotor, oedem angioneurotik, urtikaria luas, asma bronkiale, hipotensi hingga syok.
Farmakodinamik|Efek Obat Dalam Tubuh

Sabtu, 02 Mei 2009

obat Analgetik dan farmakodinamikanya

Obat analgetik atau obat penghilang atau mengurangi rasa nyeri pada tubuh.
ANALGETIKA
Obat analgetik atau bahasa simpelnya adalah obat penghilang atau setidaknya mengurangi rasa nyeri yang hebat pada tubuh seperti patah tulang dan penyakit kanker kronis
Analgetika merupakan suatu senyawa atau obat yang dipergunakan untuk mengurangi rasa sakit atau nyeri (diakibatkan oleh berbagai rangsangan pada tubuh misalnya rangsangan mekanis, kimiawi dan fisis sehingga menimbulkan kerusakan pada jaringan yang memicu pelepasan mediator nyeri seperti brodikinin dan prostaglandin yang akhirnya mengaktivasi reseptor nyeri di saraf perifer dan diteruskan ke otak) yang secara umum dapat dibagi dalam dua golongan, yaitu analgetika non narkotik (seperti: asetosat, parasetamol) dan analgetika narkotik (seperti : morfin).
Terkadang, nyeri dapat berarti perasaan emosional yang tidak nyaman dan berkaitan dengan ancaman seperti kerusakan pada jaringan karena pada dasarnya rasa nyeri merupakan suatu gejala, serta isyarat bahaya tentang adanya gangguan pada tubuh umumnya dan jaringan khususnya. Meskipun terbilang ampuh, jenis obat ini umumnya dapat menimbulkan ketergantungan pada pemakai
Untuk mengurangi atau meredakan rasa sakit atau nyeri tersebut maka banyak digunakan obat-obat analgetik (seperti parasetamol, asam mefenamat dan antalgin) yang bekerja dengan memblokir pelepasan mediator nyeri sehingga reseptor nyeri tidak menerima rangsang nyeri.
Terdapat perbedaan mencolok antara analgetika dengan anastetika umum yaitu meskipun sama-sama berfungsi sebagai zat-zat yang mengurangi atau menghalau rasa nyeri namun, analgetika bekerja tanpa menghilangkan kesadaraan. Nyeri sendiri terjadi akibat rangsangan mekanis, kimiawi, atau fisis yang memicu pelepasan mediator nyeri. Intensitas rangsangan terendah saat seseorang merasakan nyeri dinamakan ambang nyeri (Tjay, 2002).
Analgetika yang bekerja perifer atau kecil memiliki kerja antipiretik dan juga komponen kerja antiflogistika dengan pengecualian turunan asetilanilida (Anonim, 2005).
Nyeri ringan dapat ditangani dengan obat perifer (parasetamol, asetosal, mefenamat atau aminofenazon). Untuk nyeri sedang dapat ditambahkan kofein dan kodein. Nyeri yang disertai pembengkakan sebaiknya diobati dengan suatu analgetikum antiradang (aminofenazon, mefenaminat dan nifluminat). Nyeri yang hebat perlu ditanggulangi dengan morfin. Obat terakhir yang disebut dapat menimbulkan ketagihan dan menimbulkan efek samping sentral yang merugikan (Tjay, 2002).
Kombinasi dari 2 analgetik sangat sering digunakan karena terjadi efek potensial misalnya kofein dan kodein khususnya dalam sediaan parasetamol dan asetosal
Berdasarkan kerja farmakologisnya, analgetika dibagi dalam dua kelompok besar yaitu:

1. Obat Analgetik Narkotik
Obat Analgetik Narkotik merupakan kelompok obat yang memiliki sifat opium atau morfin. Analgetika narkotik, khusus digunakan untuk mengahalau rasa nyeri hebat, seperti pada fractura dan kanker.Meskipun memperlihatkan berbagai efek farmakodinamik yang lain, golongan obat ini terutama digunakan untuk meredakan atau menghilangkan rasa nyeri yang hebat. Meskipun terbilang ampuh, jenis obat ini umumnya dapat menimbulkan ketergantungan pada pemakai. Obat Analgetik Narkotik ini biasanya khusus digunakan untuk mengahalau rasa nyeri hebat, seperti pada kasus patah tulang dan penyakit kanker kronis.

2. Obat Analgetik Non-Narkotik

Obat Analgesik Non-Nakotik dalam Ilmu Farmakologi juga sering dikenal dengan istilah Analgetik/Analgetika/Analgesik Perifer. Analgetika perifer (non-narkotik), yang terdiri dari obat-obat yang tidak bersifat narkotik dan tidak bekerja sentral. Penggunaan Obat Analgetik Non-Narkotik atau Obat Analgesik Perifer ini cenderung mampu menghilangkan atau meringankan rasa sakit tanpa berpengaruh pada sistem susunan saraf pusat atau bahkan hingga efek menurunkan tingkat kesadaran. Obat Analgetik Non-Narkotik / Obat Analgesik Perifer ini juga tidak mengakibatkan efek ketagihan pada pengguna (berbeda halnya dengan penggunanaan Obat Analgetika jenis Analgetik Narkotik).
Efek samping obat-pbat analgesik perifer: kerusakan lambung, kerusakan darah, kerusakan hati dan ginjal, kerusakan kulit
Penggunanan analgetik dalam dosis tinggi dan lama sangat tidak dianjurkan
Interaksi: kebanyakan analgetik memperkuat efek antiguakulansia kecuali parasetamol dan glafenin. Kedua obat ini pada dosis biasa dapat dikombinasi dengan aman untuk jangka waktu 2 minggu

Pada wanita hamil obat analgesik sangat tidak dianjurkan kecuali parasetamol karena dapat mengganggu perkembangan janin

Penggunaan analgetika perifer mampu meringankan atau menghilangkan rasa nyeri, tanpa mempengaruhi SSP atau menurunkan kesadaran, juga tidak menimbulkan ketagihan. Kombinasi dari dua atau lebih analgetika sering kali digunakan, karena terjadi efek potensiasi (Tjay, 2002).
Analgetika narkotik merupakan kelompok obat yang memiliki sifat-sifat seperti opium atau morfin. Meskipun memperlihatkan berbagai efek farmakodinamik yang lain, golongan obat ini terutama digunakan untuk meredakan atau menghilangkan rasa nyeri yang hebat. Meskipun terbilang ampuh, jenis ini dapat menimbulkan ketergantungan pada si pemakai. Seiring berjalannya waktu, ditemukannya obat yang bersifat campuran agonis dan antagonis jenis ini yang mampu meniadakan ketergantungan fisik, maka penggunaan istilah analgesik narkotik untuk pengertian farmakologik tidak sesuai lagi (Anonim, 1995).