2.1. Demam
2.1.1. Pengertian Demam
Demam adalah suatu gejala dan bukan merupakan penyakit tersendiri. Kini para ahli bersependapat bahwa demam adalah suatu reaksi tangkis yang berguna dari tubuh terhadap infeksi. (Tan Hoan Tjay, 2007)
Suhu tubuh dikendalikan oleh suatu bagian dari otak yang disebut hipotalamus. Hipotalamus berusaha agar suhu tubuh tetap hangat (36,5-37,5ºC) meskipun lingkungan luar tubuh berubah-ubah. Hipotalamus mengatur suhu dengan cara menyeimbangkan antara produksi panas pada otot dan hati dan pengeluaran panas pada kulit dan paru-paru. Ketika ada infeksi, sistem kekebalan tubuh meresponnya dengan melepaskan zat kimia dalam aliran darah. Zat kimia tersebut akan merangsang hipotalamus untuk menaikkan suhu tubuh dan akhirnya akan menambah jumlah sel darah putih yang berguna dalam melawan kuman, sehingga terjadi suatu reaksi yang disebut demam. (www.Muslimah.or.id )
Suhu tubuh diukur dengan termometer, dikatakan demam bila:
1. Anak berusia di bawah tiga bulan, dikatakan demam jika suhu badannya di atas 38 0 C
2. Anak-anak lebih dari 3 bulan dikatakan demam jika suhu badannya mencapai 39 0 C atau lebih
3. Pada dewasa, ia dikatakan demam jika suhu badannya di atas 40,5 0 C. (www.AnneAhira.com)
2.1.2. Penyebab Demam
Demam dapat dipengaruhi bermacam-macam penyebab, diantaranya :
1. Infeksi merupakan penyebab terbanyak demam pada anak-anak. Infeksi adalah keadaan tubuh yang dimasuki kuman penyebab penyakit, seperti virus, parasit, atau bakteri. Contoh penyakit infeksi dengan gejala demam adalah flu, radang saluran pencernaan, infeksi telinga dan sebagainya.
2. Beberapa imunisasi anak-anak juga dapat menyebabkan demam. Demam akan timbul tergantung dari vaksinasi yang diberikan seperti imunisasi DPT, BCG, dan Campak.
2.1.3. Pengukuran suhu tubuh
Pada pengukuran suhu tubuh harus dilakukan seakurat mungkin agar dapat diketahui demam pada anak. Cara paling akurat adalah dengan pengukuran suhu rektal. Namun, mengukur suhu oral bisa akurat bila dilakukan pada anak di atas 4-5 tahun. Di sisi lain, tidaklah akurat bila mengukur suhu tubuh dengan merasakan kulit anak. Hal ini disebut suhu taktil (sentuhan) karena bersifat subyektif, yaitu pengukuran sangat dipengaruhi oleh suhu orang yang merasakan kulit si anak. Berikut cara mengukur suhu anak:
1. Suhu rektal
Anak dibaringkan di pangkuan pemeriksa dengan perut sebagai dasarnya, sebelumnya oleskan sedikit krim (misal: Vaseline) pada ujung termometer, masukkan termometer dengan hati-hati ke dubur anak sampai ujung perak termometer tidak terlihat (0,5-1,25 cm di dalam dubur), tahan termometer pada tempatnya. Tahan selama 2 menit untuk termometer raksa atau kurang dari 1 menit untuk digital.
2. Suhu oral
Tempatkan ujung termometer di bawah lidah ke arah belakang. Minta anak untuk menahan termometer dengan bibirnya. Upayakan bibirnya menahan termometer selama kira-kira 3 menit untuk termometer raksa atau kurang dari 1 menit untuk digital.
3. Suhu ketiak
Tempatkan ujung termometer di ketiak anak yang kering kemudian Tahan termometer dengan mengempitnya antara siku dengan dada selama 4-5 menit pada anak berumur 3 tahun- 4 tahun.
4. Suhu telinga
Perlu diperhatikan bahwa termometer telinga tidak digunakan untuk anak di bawah 6 bulan. Caranya, ibu harus menarik telinga ke arah luar-belakang sebelum memasukkan termometer kemudian tahan alat di telinga anak selama kira-kira 2 detik.
2.2. Pemeriksaan Demam Ke Dokter
Untuk demam yang ringan dapat di lakukan pengobatan sendiri tetapi untuk demam yang lebih berat harus melakukan pemeriksaan ke pelayanan kesehatan atau ke dokter. Ciri demam yang harus dibawa ke dokter diantara jika:
1. Seorang anak dibawah 6 bulan terserang demam mencapai 38,3 0C
2. Demam disertai dengan kejang-kejang, menggigil, lesu, pernapasan yang abnormal, kaku tengkuk, sangat gelisah, kebingungan, halusinasi atau tidak dapat ditenangkan.
3. Demam jika disertai sakit kuping, muntah dan diare, sakit pada waktu kencing atau terdapat bercak keungu-unguan dikulit.
4. Ada tanda-tanda dehidrasi ( mata cekung, bercak halus pada kulit, haus terus menerus, kencing sedikit atau tidak sama sekali, detak jantung yang keras dan gelisah terus menerus )
5. Demam yang berlangsung lebih dari 3 hari.
6. Bayi mengalami kejang atau mengalami step. (www.DechaCare.com)
2.3.Pengobatan Sendiri
Pengobatan sendiri dalam pengertian umum adalah upaya yang dilakukan untuk mengobati diri sendiri menggunakan obat, obat tradisional atau cara lain tanpa nasehat dari tenaga kesehatan. (Sudibyo,2005)
2.3.1. Obat
Obat adalah suatu yang dimaksudkan untuk digunakan dalam menetapkan diagnosa, mencegah, mengurangkan, menghilangkan, menyembuhkan penyakit, luka atau kelainan badaniah dan rokhiah pada manusia atau hewan, memperelok badan atau bagian badan manusia. (Anief,2004)
Pengobatan sendiri dapat menggunakan obat yang termasuk golongan obat bebas dan obat bebas terbatas. (SK Menkes No.2380/1983).
1. Obat bebas
Obat bebas yaitu obat yang dapat dibeli bebas yang pada bungkus luar dicantumkan indikasi, bobot obat,komposisi obat, dosis obat serta kontraindikasi obat. (SK Menkes No.193/kab/B.VII/71). Adapun obat bebas yang dapat digunakan untuk pengobatan demam diantaranya :
a. Asetaminofen (parasetamol)
Parasetamol atau asetaminofen termasuk derivate-asetilanilida adalah metabolik dari fenasetin yang dahulu digunakan sebagai analgetik. Khasiatnya analgetik dan antipiretik tetapi tidak antiradang. Dewasa ini pada umumnya dianggap sebagai zat antinyeri yang paling aman, juga untuk swamedikasi (pengobatan mandiri). Absorbsinya dari usus cepat dan praktis tuntas, secara rectal lebih lambat, t½ plasmanya 1-4 jam. Efek samping jarang terjadi diantaranya hipersensitivitas dan kelainan darah. Pengunaan 3-4 g sehari dapat terjadi kerusakan hati. Wanita hamil dapat menggunakan parasetamol dengan aman. Dosis untuk nyeri dan demam pada anak-anak: 4-6 dd 10 mg/kg, yakni rata-rata usia 3-12 bulan 60 mg, 1-4 tahun 120-180 mg, 4-6 tahun 180 mg, 7-12 tahun 240-360 mg. (Tan Hoan Tja,2007)
b. Asetosal
Asetosal atau asam asetilsalisilat adalah obat nyeri tertua(1899), yang sampai saat ini palig banyak digunakan. Zat ini berkhasiat antidemam kuat dan pada dosis rendah sekali (80 mg). absorbsinya lengkap dan praktis lengkap, terutama dibagian pertama duodenum. Mulai efek analgetik dan antipiretiknya yaitu 30 menit dan bertahan 3-6 jam., kerja antiradangnya baru nampak setelah 1-4 hari. t½ Plasmanya 15-20 menit, masa paruh asam salisilat 2-3 jam pada dosis 1-3 g/hari. Efek samping yang sering terjadi berupa iritasi mukrosa lambung dengan risiko tukak lambung dan pendarahan samar. Selain itu asetosal juga menimbulkan efek alergi kulit dan tinnitus (telinga berdengung). Anak-anak yang menderita cacar air atau flu/selesma sebaiknya jangan diberikan asetosal. Dosis mengobati demam pada anak sampai 1 tahun 10 g/kg 3-4 dd kali sehari, 1-12 tahun 4-6 dd. (Tan Hoan Tja,2007)
2. Obat bebas terbatas
Obat bebas terbatas yaitu obat yang dapat diserahkan pemakaiannya tanpa resep dokter dan hanya boleh dijual dalam bungkusan asli dari pabrik, dalam bungkusannya dicantumkan tanda peringatan “Awas! Obat Keras” berwarna hitam dengan tulisan putih. (SK Menkes No.6355/Dirjen/SK/69). Adapun obat bebas terbatas yang digunakan untuk pengobatan demam seperti :
a. Ibuprofen
Ibuprofen adalah obat yang tergolong dalam kelompok NSAID. Daya analgetis dan antiradangnya cukup baik dan sudah banyak mendesak salisilat pada penanganan bentuk rema yang tidak begitu hebat dan gangguan alat gerak. Ibuprofen 400 mg oral sama efeknya dengan 500 mg rectal. Absorbsinya dari usus baik(80%), resopsi rektal lebih lambat. t½ plasmanya 2 jam. Ekskresi berlangsung terutama sebagai matabolit dan konyugatannya. Indikasi ibuprofen sebagai obat demam, nyeri dan rema. Demam pada anak : 6-12 bulan 3 dd 50 mg, 1-3 tahun 3-4 dd 50 mg, 4-8 tahun 3-4 dd 100 mg, 9-12 tahun 3-4 dd 200 mg. (Tan Hoan Tja,2007)
b. Asam mefenamat
Asam mefenamat adalah derivate-antranilat juga dengan khasiat analgetik, antipiretik dan antiradang yang cukup baik. Obat ini banyak sekali digunakan sebagai obat nyeri dan rema. Efek samping yang paling sering terjadi adalah gangguan lambung dan usus. Dosis pemula 500 mg, lalu 3-4 dd 250 mg p.c. (Tan Hoan Tja,2007)
2.3.2. Obat Tradisional
Menurut pengertiannya obat tradisional adalah obat jadi atau obat berbungkus yang berasal dari bahan tumbuh-tumbuhan, hewan, mineral dan atau sediaan galenik atau campuran dari bahan-bahan tersebut yang usaha pengobatan berdasarkan pengalaman.(Anief, 2000)
Tetapi menurut (Tan Hoan Tjay, 2007) obat tradisional adalah bahan atau ramuan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan mineral, sediaan sarian (gelenik) atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman.
Banyak sekali tumbuh-tumbuhan yang dapat dipergunakan sebagai obat tradisional penurun panas atau sebagai obat demam pada anak. Adapun Obat-obat tradisional tersebut, diantaranya :
1) Beluntas
Beluntas memiliki rasa getir dan bau yang khas. Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam beluntas diantaranya alkaloid dan minyak atsiri. Efek farmakologis diantaranya penurun panas, peluruh keringat, menambah nafsu makan dan membantu pencernaan.
Penggunaannya untuk demam : Cuci bersih 10 g daun beluntas segar lalu rebus atau seduh seperti minum teh
2) Jeruk nipis
Buah jeruk nipis memiliki rasa pahit, asam, dan bersifat sedikit dingin. Beberapa bahan kimia yang terkandung dalam jeruk nipis diantaranya asam sitrat 7-7,6%, dammar lemak, mineral, Vitamin B1, vitamin c sebanyak 27 mg/100 9 jeruk, Ca sebanyak 40 mg/100 g jeruk, dan sebagainya. Efek farmakologis yang dimiliki oleh jeruk nipis diantaranya antidemam, mengurangi batuk, anti inflamasi dan anti bakteri.
Penggunaan untuk demam dengan cara cuci bersih temulawak lalu potong tipis lalu rebus 1 gelas air sampai mendidih. Saring, tambahkan air perasan dari ¼ potong butir jeruk dan 2 sendok makan madu. Minum 2 kali sehari, masing-masing ½ gelas.
3) Brotowali
Brotowali memiliki rasa pahit dan bersifat sejuk. Beberapa bahan kimia yang terdapat didalamnya diantaranya alkaloid, dammar lunak, pati, glikosida, pikroretosid, zat pahit pikroretin, palmatin, kolumbin (akar), dan kokulin (pikrotoksin). Efek farmakologis brotowali diantaranya menghilangkan sakit, penurun panas.
Penggunaan untuk demam dengan cara cuci bersih 1 jari batang brotowali lalu potong-potong menjadi beberapa bagian. Rebus potongan dengan 3 gelas air sampai mendidih dan tersisa 1½ . Campur madu secukupnya lalu minum 2 kali sehari, masing-masing ½ gelas
(Hariana, 2004 )
2.3.3. Keuntungan Pengobatan Sendiri
1. Biaya pembelian obat relatif lebih murah karena tidak membayar biaya pelayanan kesehatan.
2. Hemat waktu karena tidak perlu mengunjungi fasilitas/profesi kesehatan,
3. Menghindari rasa malu atau stress apabila harus menampakkan bagian tubuh tertentu di hadapan tenaga kesehatan. (Sudibyo,2005)
2.3.4. Kerugian Pengobatan Sendiri
1. Dapat membahayakan kesehatan apabila tidak digunakan sesuai dengan aturan.
2. Pemborosan biaya dan waktu apabila salah menggunakan obat.
3. Penggunaan obat yang salah akibat informasi yang kurang. (Sudibyo,2005)
2.4. Faktor-faktor yang berhubungan dengan Ibu dalam pengobatan demam pada anak
2.4.1. Pengetahuan
Pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan akal. Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya. Pengetahuan kesehatan adalah pengalaman kesehatan seseorang yang menyebabkan seseorang tersebut bertindak untuk mengatasi dan mempertahankan bahkan meningkatkan status kesehatannya. Pengetahuan juga sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya:
1. Pendidikan adalah sebuah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok dan juga usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.
2. Media yang merupakan sarana informasi untuk mecapai masyarakat yang sangat luas.
3. Informasi adalah sesuatu yang dapat diketahui atau sebagai transfer pengetahuan. Selain itu RUU teknologi informasi mengartikannya sebagai suatu teknik untuk mengumpulkan, menyiapkan, menyimpan, mengumumkan, menganalisa, dan menyebarkan informasi dengan tujuan tertentu. Sedangkan informasi itu dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, yang diperoleh dari data dan observasi terhadap dunia sekitar kita serta diteruskan melalui komunikasi. (www.wikipedia.com)
2.4.2. Pendidikan
Pendidikan adalah sebuah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok dan juga usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Pendidikan biasanya berawal dari seseoang bayi itu dilahirkan dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan terbagi atas :
1. Pendidikan formal
Pendidikan formal merupakan pendidikan yang diselenggarakan di sekolah-sekolah pada umumnya. Jalur pendidikan ini mempunyai jenjang pendidikan yang jelas, mulai dari Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA) sampai Perguruan Tinggi.
2. Pendidikan nonformal
Pendidikan yang paling banyak terdapat pada usia dini, serta pendidikan dasar, adalah TPA, atau Taman Pendidikan Al Quran,yang banyak terdapat di setiap mesjid dan sekolah minggu, yang terdapat di semua gereja. Selain itu, ada juga berbagai kursus, diantaranya kursus musik, bimbingan belajar dan sebagainya. (www.wikipedia.com)
2.4.3. Ekonomi
Ekonomi merupakan aturan rumah tangga atau ilmu yang mengatur rumah tangga, masalah ekonomi timbul dari persoalan pemenuhan kebutuhan konsumen yang tidak terbatas. Misalnya perekonomiannya maju maka akan diikuti dengan taraf hidup atau pendapatan, tetapi apabila pendapatan atau taraf hidup masyarakat meningkat maka mendorong timbulnya kebutuhan baru.
Saat ini UMR (upah minimum regional) yaitu suatu standar minimum yang digunakan oleh para pengusaha untuk memberikan upah kepada pegawai, karyawan atau buruh di dalam lingkungan usaha atau kerjanya telah dilaksanakan setiap tahun melalui proses yang panjang.
(Wikipedia.com)
Walapun tingkat ekonomi masyarakat Indonesia dalam kondisi krisis, tetapi kebutuhan akan obat dan kebutuhan akan sehat tetap terpenting.
2.4.4. Sosial masyarakat
Manusia sebagai makhluk sosial dimana sosial sendiri dapat diartikan sebagai suatu kemasyarakatan atau dapat pula dibagi menjadi :
1. Struktur sosial - urutan derajat kelas sosial dalam masyarakat mulai dari terendah sampai tertinggi. Contoh: kasta.
2. Diferensiasi sosial - suatu sistem kelas sosial dengan sistem linear atau tanpa membeda-bedakan tinggi-rendahnya kelas sosial itu sendiri. Contoh: agama.
3. Integrasi sosial - pembauran dalam masyarakat, bisa berbentuk asimilasi, akulturasi, kerjasama, maupun akomodasi.
(Wikipedia.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar